Bentrokan Lintas Batas Thailand-Kamboja Masuk Hari Keempat

Kedua pihak saling menuduh telah melanggar hukum internasional sembari menantikan janji panggilan telepon dari Donald Trump.

Pertempuran yang kembali berkobar antara Thailand dan Kamboja telah memasuki hari keempat. Masing-masing pihak saling menuduh melanggar hukum internasional, sembari menunggu panggilan telepon yang dijanjikan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh militer Thailand melancarkan sejumlah serangan di dalam wilayah negara itu pada dini hari Kamis, termasuk mengerahkan tank dan artileri untuk menyerang sasaran di provinsi Pursat, Banteay Meanchey, dan Oddar Meanchey.

Rekomendasi Cerita

list of 3 items
end of list

Dalam salah satu serangan tersebut, Kamboja menuduh prajurit Thailand melanggar hukum kemanusiaan internasional dengan menembaki warga sipil di desa Prey Chan, provinsi Banteay Meanchey.

Dalam insiden lain, Kamboja menuduh pasukan Thailand melakukan pemboman “ke area Kuil Khnar”, dan menyatakan pasukan Thailand juga “menembakkan artileri serta tembakan pendukung ke area O’Smach”.

“Kamboja mendesak agar Thailand segera menghentikan semua aktivitas permusuhan dan menarik pasukannya dari integritas teritorial Kamboja, serta menghindari tindakan agresi yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan,” pernyataan Kementerian Pertahanan itu berbunyi.

Bentrokan terjadi pada hari Rabu di lebih dari selusin lokasi sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja sejauh 817 kilometer (508 mil) yang ditetapkan pada era kolonial dan masih diperebutkan. Sebagian pertempuran dilaporkan sebagai yang terkeras sejak pertempuran lima hari pada bulan Juli, yang menewaskan puluhan orang di kedua belah pihak.

Kementerian Dalam Negeri Kamboja menyatakan rumah, sekolah, jalan, pagoda Buddha, dan kuil kuno telah rusak akibat “pemboman intensif Thailand dan serangan udara F-16 yang menyasar desa-desa dan pusat populasi sipil hingga 30 km [18,6 mil] di dalam wilayah teritorial Kamboja”.

MEMBACA  Perang Rusia-Ukraina: Daftar Peristiwa Penting, Hari ke-1.335

“Perlu dicatat bahwa … tindakan agresi brutal militer Thailand ini secara membabi-buta menembaki kawasan sipil, khususnya sekolah, serta lebih lanjut merusak kuil Ta Krabey dan Preah Vihear, situs budaya yang sangat sakral bagi Kamboja dan warisan budaya dunia,” demikian pernyataan kementerian tersebut.

Kementerian itu menambahkan, per hari Rabu, jumlah korban tewas di sisi perbatasan Kamboja mencapai 10 warga sipil, termasuk satu bayi, sementara 60 orang luka-luka.

Menanggapi tuduhan-tuduhan tersebut, tentara Thailand menyatakan Kamboja telah “sengaja” menggunakan situs bersejarah sebagai “pangkalan operasi militer” dan karena itu bersalah melanggar hukum internasional.

“Kamboja dengan sengaja memanfaatkan situs kuno untuk operasi militer, sebagai basis untuk menyerang Thailand, dan secara sengaja melemahkan perlindungan situs kuno tersebut. Thailand membalas seperlunya,” ujar tentara Thailand.

Delapan prajurit Thailand juga tewas dalam pertempuran sejauh minggu ini, dengan 80 lainnya terluka, menurut pernyataan mereka.

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas bangkitnya kembali konflik yang dimulai pada hari Senin dan telah meluas ke lima provinsi di Thailand dan Kamboja, menurut penghitungan oleh kantor berita AFP.

Lebih dari 500.000 warga sipil Thailand dan Kamboja terpaksa mengungsi dari daerah perbatasan akibat pertempuran.

Baru pada 26 Oktober lalu, Trump memimpin penandatanganan gencatan senjata antara kedua negara tetangga Asia Tenggara itu di Kuala Lumpur, Malaysia. Memuji kesepakatan yang juga difasilitasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim itu, Trump mengatakan para mediator telah melakukan “sesuatu yang banyak orang katakan tidak mungkin dilakukan”.

Optimis dapat mengamankan kesepakatan damai lainnya, Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa “Saya rasa saya bisa membuat mereka berhenti berperang”.

“Saya rasa saya dijadwalkan berbicara dengan mereka besok,” tambahnya.

MEMBACA  Presiden Korea Selatan Yoon mengatakan ia akan mencabut hukum pernikahan | Berita

Tinggalkan komentar