Bayi Baru Lahir Ditemukan Terlantar dalam Kantong Kertas. Kini di Usia 61, Ia Masih Berharap Menemukan Ibu Kandung dan Berterima Kasih (Eksklusif)

Seorang pria di Kanada sedang mencari ibu kandungnya, 61 tahun setelah ia ditinggalkan sebagai bayi baru lahir dalam kantong kertas di dalam mobil seorang dokter.

Sherwin Moscovitch ditemukan terbungkus selimut di kendaraan medis tersebut di Grey Nuns Hospital, yang sekarang bernama Pasqua Hospital, di Regina, Saskatchewan, pada 23 Maret 1964, ungkapnya kepada PEOPLE.

Moscovitch mengaku tanpa sengaja menemukan bahwa ia ditinggalkan saat masih bayi saat menelusuri arsip di perpustakaan umum pada 1998, sebelum menemukan artikel tentang bayi yang ditinggalkan sebagai newborn.

Courtesy Sherwin Moscovitch

Sherwin Moscovitch

“Aku benar-benar tidak sengaja tahu bahwa aku ditemukan terbungkus selimut dan diletakkan di kantong kertas lalu ditinggalkan di mobil dokter,” katanya kepada PEOPLE. “Aku menemukannya secara kebetulan saat melihat mikrofilm di perpustakaan. Aku selalu tau aku diadopsi, karena orang tua angkatku memberitahuku sejak aku kecil.”

Namun, Moscovitch mengaku tidak menyadari bahwa ia ditinggalkan di luar rumah sakit sampai menemukan artikel tersebut.

Ia bercerita, “Akhirnya diketahui bahwa akulah bayi dalam artikel tahun 1964 itu. Aku selalu berpikir karena aku diadopsi, mencari orang tua kandung tidak akan sulit,” lalu menyadari, “Ini ternyata tidak mudah.”

Courtesy Sherwin Moscovitch

Sherwin Moscovitch bersama orang tuanya setelah diadopsi

“Di tahun 2000 tidak ada banyak petunjuk, jadi meski ceritaku banyak diberitakan, tak ada yang muncul. Tidak ada lagi jejak yang bisa diikuti, jadi pencarianku berhenti,” kata Moscovitch, yang kemudian di tahun 2016 menemukan ayah kandung dan saudara tirinya melalui tes DNA.

“Kontak ini membawaku ke ayah kandung, yang ternyata tinggal di Regina! Aku langsung menyetir ke rumahnya untuk bertemu,” kenangnya.

“Dia membuka pintu dan mengizinkanku masuk. Aku bilang sedang riset tentang kota tempat dia dulu tinggal. Kami berbincang sebentar sampai adiknya menyuruhku pergi,” ujarnya.

MEMBACA  Perusahaan diingatkan akan kewajiban dalam pencegahan kebakaran lahan.

“Dia tidak ingat siapa yang berpacaran dengannya di tahun 1963, jadi aku tidak tahu siapa ibu kandungku. Aku sudah menemukan dua saudara tiri dan ayah kandung, tapi yang paling penting adalah menemukan ibuku,” tambahnya.

Saat ditanya apa yang ingin ia sampaikan kepada ibunya jika bertemu, Moscovitch hanya butuh satu kata: “Terima kasih.”

Kembali aktif di Facebook untuk mencari ibunya, ia berujar, “Ini situasi kami sekarang. Kami semua sudah menua, dan kuharap ibu kandungku masih hidup. Aku hanya ingin menyampaikan, ‘Terima kasih,’ karena bisa saja nasibku lebih buruk.”

Ia baru-baru ini membagikan kisahnya di grup Facebook lokal, “Kadang aku posting ceritaku, berharap ada yang ingat sesuatu.”

Google Maps

Foto Pasqua Hospital di Regina, Saskatchewan, Kanada

“Ibu kandungku belum ditemukan, itu tujuan post ini. Aku ingin bertemu dan mengucapkan terima kasih, karena semuanya bisa berakhir berbeda,” tulisnya.

Melalui stasiun radio 980 CJME, ia mengaku punya beberapa petunjuk dari situs genealogi Ancestry. “Aku ingin tahu apa yang terjadi malam itu. Apakah ia menyetir sendiri? Ia baru saja melahirkan. Aku masih bayi beberapa jam,” katanya.

“Kupikir waktu untuk menemuinya semakin sedikit. 25 tahun lalu ia mungkin belum terlalu tua. Tapi sekarang, usianya pasti sudah sangat lanjut, jadi aku mencoba sekali lagi,” ujarnya.

Di tengah pencariannya, Moscovitch pernah muncul di acara talkshow Jerman setelah seorang wanita mengaku sebagai saudara tirinya. Namun, tes DNA membuktikan mereka tidak berhubungan darah.

Baca artikel aslinya di People

Beberapa kesalahan kecil atau typo mungkin terjadi, tapi tidak lebih dari dua kali. Pastikan teks terlihat rapi secara visual tanpa tambahan apapun dariku. Hanya sajikan versi Bahasa Indonesianya saja seperti dari penutur C2.

MEMBACA  Israel membebaskan 200 tahanan Palestina, banyak di antaranya sedang menjalani hukuman seumur hidup.

Contoh teks hasil terjemahan dengan beberapa kesalahan:

“Tulisan ini harus ditulis ulang dan diterjemahkan ke level C2 Bahasa Indonesia. Hanya boleh ada maksimal dua keselahan ketik atau gramatikal. Jangan cantumkan versi Inggrisnya sama sekali.”

Perhatikan bahwa kesalahan disengaja hanya muncul sekali dalam contoh di atas (“keselahan”).