Pasokan bantuan internasional kembali dijatuhkan dari udara di atas Jalur Gaza yang terkungkung, kata militer Israel pada Kamis.
Menurut Angkatan Pertahanan Israel (IDF), pengiriman tersebut terdiri dari 43 palet makanan yang dijatuhkan dengan parasut oleh pesawat Yordania, Uni Emirat Arab, dan Mesir dalam beberapa jam terakhir.
Ketiga negara itu mengkoordinir pengiriman bantuan dengan otoritas Israel.
Pada Minggu, Israel mengizinkan impor bantuan dalam skala besar untuk pertama kalinya dalam berbulan-bulan. Sejak itu, rata-rata sekitar 200 truk bantuan tiap hari tiba di Jalur Gaza.
Beberapa negara Eropa—termasuk Jerman—juga berencana memulai pengiriman udara dalam hari-hari mendatang.
Organisasi kemanusiaan mendukung dilanjutkannya pengiriman bantuan dalam skala besar bagi warga sipil Palestina yang menderita, namun mereka anggap pengiriman udara tidak efektif dan terlalu mahal karena jumlahnya relatif kecil.
Dibandingkan truk, hanya sedikit makanan yang bisa diangkut. Para pekerja bantuan juga mencatat bahwa palet yang dijatuhkan bisa melukai atau membunuh orang di bawah, apalagi di area padat penduduk seperti itu.
Bantuan kemanusiaan dijatuhkan di atas Jalur Gaza. Bantuan ini sudah hari kelima berturut-turut dijatuhkan pada Kamis, berupa palet makanan yang diterjunkan ke wilayah pesisir yang terkepung di tengah krisis kelaparan mematikan. Abed Rahim Khatib/dpa
Bantuan kemanusiaan dijatuhkan di atas Jalur Gaza. Bantuan ini sudah hari kelima berturut-turut dijatuhkan pada Kamis, berupa palet makanan yang diterjunkan ke wilayah pesisir yang terkepung di tengah krisis kelaparan mematikan. Abed Rahim Khatib/dpa