Badan Meteorologi Spanyol telah mengeluarkan status siaga darurat—peringatan merah—untuk hujan di pulau-pulau wisata Ibiza dan Formentera, dengan curah hujan hingga 180mm (7 inci) diperkirakan terjadi dalam jendela waktu 12 jam.
Peringatan merah untuk hujan ini dimulai pada pukul 11:00 waktu setempat (10:00 BST; 9:00 GMT) hari Selasa dan berlaku selama beberapa jam hingga pukul 16:00. Pulau-pulau tersebut juga menerbitkan peringatan kuning untuk badai petir, dari pukul 08:00 hingga 18:00 pada hari yang sama.
Petugas pemadam kebakaran di Ibiza dikerahkan guna menyelamatkan orang-orang yang diduga terjebak di dalam kendaraan dan rumah mereka, menurut keterangan pihak berwenang setempat.
Akses menuju kota-kota Sant Antoni de Portmany dan Santa Eulària dilaporkan ditutup oleh media lokal, sementara jalan utama E-10 di Ibiza terendam banjir.
[EPA]
Mallorca, pulau lain di Kepulauan Balearic, juga menghadapi risiko curah hujan tinggi dan banjir. Badan cuaca Spanyol, Aemet, telah menempatkannya dalam status peringatan kuning untuk hujan dan badai petir.
Layanan darurat telah memperingatkan akan risiko banjir dan mendesak masyarakat untuk menghindari bepergian serta aktivitas di luar ruangan.
Media Spanyol melaporkan bahwa layanan darurat mengirimkan peringatan telepon kepada mereka yang terdampak peringatan merah, dengan imbauan untuk menjauhi kawasan rawan banjir seperti dataran rendah dan ruang bawah tanah. Masyarakat juga diingatkan untuk segera mencari tempat yang lebih tinggi apabila air mulai memasuki rumah mereka.
[EPA]
Sebelumnya, pada hari Senin, peringatan juga berlaku di wilayah Valencia di daratan Spanyol seiring dengan terjangan Badai Gabrielle. Aemet melaporkan bahwa hujan sebesar 160mm hingga 200mm telah turun dalam enam hingga delapan jam di sekitar delta Ebro. Sekolah-sekolah di kawasan tersebut terpaksa ditutup.
Pada hari Selasa, pihak berwenang menurunkan status ancaman hujan lebat di sana dari peringatan merah menjadi peringatan kuning.
Kejadian ini terjadi setahun setelah Valencia mengalami banjir yang mematikan dan menghancurkan, yang menewaskan lebih dari 230 jiwa.