Kathryn Armstrong
BBC News
EPA/Shutterstock
Bandara-bandara di wilayah Moskow telah beberapa kali terganggu dalam beberapa bulan terakhir akibat serangan udara Ukraina (gambar terbaru)
Serangan drone Ukraina yang terus-menerus terhadap Rusia menyebabkan bandara-bandara besar Moskow ditutup sementara dan setidaknya 140 penerbangan dibatalkan, menurut pejabat.
Lebih dari 230 drone Ukraina ditembak jatuh di atas wilayah Rusia sejak Sabtu pagi—termasuk 27 di atas ibu kota—menurut kementerian pertahanan Rusia.
Menurut otoritas penerbangan Rusia, empat bandara utama yang melayani ibu kota mengalami gangguan, dan lebih dari 130 penerbangan harus dialihkan. Semua telah kembali beroperasi normal.
Sementara itu, setidaknya tiga orang tewas dalam serangan udara Rusia di Ukraina semalam, menurut pejabat regional.
Asosiasi Operator Tur Rusia (Ator) mengatakan pada Minggu bahwa bandara-bandara Moskow ditutup 10 kali dalam 24 jam akibat serangan.
Wilayah Kaluga, di barat daya Moskow, juga terdampak. Kementerian pertahanan Rusia menyatakan telah mencegat 45 drone sejak Sabtu pagi, mengakibatkan Bandara Internasional Kaluga juga ditutup sementara.
Kementerian tersebut juga melaporkan drone ditembak jatuh di daerah-daerah dekat perbatasan Ukraina, termasuk Rostov dan Bryansk, serta di atas Laut Hitam. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Ini bukan pertama kalinya serangan drone Ukraina menyebabkan gangguan perjalanan di Rusia. Pada Mei lalu, setidaknya 60.000 penumpang terdampar di bandara-bandara seantero negeri setelah Kyiv meluncurkan lebih dari 500 drone dalam 24 jam, menurut kementerian pertahanan Rusia.
Pejabat regional Ukraina menyebut dua orang tewas akibat serangan Rusia di berbagai bagian Donetsk, sementara seorang wanita berusia 78 tahun meninggal setelah bangunan tempat tinggal terbakar di Sumy.
Angkatan udara Ukraina mengaku menembak jatuh 18 dari 57 drone Rusia semalam hingga Minggu, sementara tujuh drone lainnya hilang setelah radar mereka diganggu.
Selain Sumy dan Donetsk, wilayah garis depan Kharkiv dan Dnipropetrovsk juga diserang, begitu pula Zaporizhzhia.
Donetsk Regional State Administration
Sejumlah rumah rusak atau hancur semalam di Donetsk akibat serangan Rusia
Serangan terbaru ini terjadi ketika juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin siap bergerak menuju penyelesaian damai dengan Ukraina, tetapi prioritas Moskow adalah "mencapai tujuan kita".
"Presiden Putin telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk mengakhiri konflik Ukraina secara damai secepat mungkin. Ini proses panjang, membutuhkan usaha, dan tidak mudah," ujarnya dalam wawancara televisi.
Sudah hampir tiga setengah tahun sejak Moskow melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan putaran baru perundingan dengan Moskow, bertujuan memulai kembali negosiasi yang terhenti bulan lalu.
Upaya sebelumnya Rusia dan Ukraina untuk merundingkan gencatan senjata gagal, tetapi menghasilkan pertukaran tahanan.
Zelensky juga mengulang kesiapannya bertemu langsung dengan Vladimir Putin, mengatakan: "Pertemuan di tingkat kepemimpinan diperlukan untuk benar-benar menjamin perdamaian."
Ukraina pekan ini mendapat dorongan ketika Presiden AS Donald Trump—yang sebelumnya kerap menyatakan dukungan dan kekaguman pada pemimpin Rusia—mengumumkan bahwa AS akan mengirim "senjata tercanggih" ke Ukraina lewat negara-negara NATO.
Trump juga mengancam Rusia dengan tarif berat jika perjanjian perdamaian tidak tercapai dalam 50 hari, dan kemudian memberitahu BBC bahwa ia "kecewa" pada Putin tetapi "belum selesai".
Menanggapi hal ini dalam wawancara Minggu, Peskov berkata: "Semua sudah terbiasa dengan retorikanya [Trump] yang cukup keras dan blak-blakan.
"Di saat yang sama, ia menegaskan kembali niatnya untuk terus melakukan segala yang mungkin demi memfasilitasi penyelesaian damai."