Tangkapan layar dari unggahan palsu di Facebook, ditangkap pada 11 April 2024
Klaim serupa bahwa Australia telah menandatangani perjanjian dengan WEF yang akan menutup bank-bank besar juga dibagikan di tempat lain di Facebook oleh pengguna yang berbasis di Australia serta di Selandia Baru tetangga.
Komentar-komentar pada unggahan tersebut menunjukkan bahwa beberapa pengguna percaya dengan klaim tersebut.
\”Kapan kita memilih ini,\” tulis seorang komentar.
Komentar lain mengatakan: \”Sementara Rakyat tidak menandatangani semua di atas. PARA POLITIKUS PENYALAHGUNA (PARASIT) yang berpikir bahwa mereka bisa melakukan apa pun yang mereka suka. MEREKA TIDAK BISA!!!\”
Namun, pemerintah Australia tidak menandatangani perjanjian WEF untuk menutup semua bank.
Tidak ada ‘perjanjian’ yang ada
Juru bicara WEF memberitahu AFP: \”Kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada perjanjian atau pengaturan yang ada antara World Economic Forum (WEF) dan pemerintah Australia mengenai transisi ke masyarakat tanpa uang tunai atau penutupan bank-bank.\”
\”Seperti banyak organisasi dan individu terkenal, World Economic Forum telah menjadi subjek dari peningkatan teori konspirasi, informasi yang salah, dan disinformasi,\” tambah juru bicara tersebut pada 10 April.
Juru bicara dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia secara terpisah memberitahu AFP pada 4 April: \”Klaim bahwa Australia telah menandatangani perjanjian dengan World Economic Forum (WEF) untuk menutup semua bank besar dan beralih ke masyarakat tanpa uang tunai adalah palsu.\”
Pencarian dalam Database Perjanjian Australia dari departemen tersebut juga tidak menemukan adanya perjanjian dengan WEF sebagaimana yang dijelaskan dalam unggahan palsu tersebut (tautan diarsipkan).
Pencarian kata kunci lebih lanjut menunjukkan bahwa meskipun pemerintah Australia telah bekerja dengan WEF dalam beberapa proyek, termasuk sistem pangan berkelanjutan dan perdagangan, tidak ada laporan resmi mengenai kesepakatan yang diduga untuk menutup bank-bank (tautan diarsipkan di sini dan di sini).
Menurut pidato yang disampaikan oleh Michele Bullock, gubernur Bank Sentral Australia (RBA), di parlemen pada 9 Februari, penggunaan uang tunai telah menurun di Australia tetapi bank sentral tetap berkomitmen untuk menyediakan \”akses yang baik ke uang tunai\” (tautan diarsipkan).
\”RBA memberikan prioritas tinggi agar masyarakat Australia terus memiliki akses yang baik ke layanan penarikan dan deposito tunai,\” katanya.
AFP sebelumnya telah membantah klaim menyesatkan serupa bahwa Commonwealth Bank of Australia (CBA) akan menghapus ATM-nya dan beralih ke tanpa uang tunai, yang beredar setelah anak perusahaannya Bankwest mengumumkan bahwa akan menjadi bank digital.
Transisi ini juga disebutkan dalam artikel The People’s Voice yang terlampir pada unggahan palsu, tetapi Bankwest mengatakan pelanggannya masih dapat menggunakan layanan uang tunai di kantor pos dan mendapatkan uang tunai dari jaringan mesin teller CBA.