AS ‘Sepenuhnya Berkomitmen’ pada Pasal 5, Kepala NATO Tegaskan di Hari Kedua KTT | Berita

Sekjen NATO Mark Rutte: "AS Sepenuhnya Berkomitmen pada Aliansi"

Pada hari kedua KTT tahunan NATO, Sekretaris Jenderal Mark Rutte menyatakan dirinya "optimis" bahwa anggota aliansi akan menyetujui peningkatan besar dalam anggaran pertahanan. Ia menegaskan bahwa Washington "sepenuhnya berkomitmen pada NATO".

Para pemimpin dari 32 negara anggota aliansi transatlantik ini berkumpul di Den Haag, Belanda, pada Rabu (26/6), di bawah tekanan pemerintahan Trump untuk menyetujui target baru: mengalokasikan 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk pertahanan. Hal ini muncul di tengah pertanyaan seputar komitmen Presiden AS Donald Trump terhadap NATO.

Namun, dalam jumpa pers sebelum pertemuan puncak, Rutte menegaskan bahwa Washington—anggota terkuat NATO—tidak akan mundur dari aliansi atau prinsip dasar pertahanan bersama.

"Sudah sangat jelas bahwa AS sepenuhnya berkomitmen pada NATO, sepenuhnya berkomitmen pada Pasal 5," ujarnya, merujuk pada prinsip pertahanan kolektif dalam perjanjian pendirian NATO, yang menyatakan serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua.

"Iya, ada juga harapan—yang akan terpenuhi hari ini—bahwa Kanada dan Eropa akan mempercepat pengeluaran militernya, memastikan kita bisa mempertahankan diri dari Rusia dan lainnya," tambahnya.

Dia memperkirakan KTT ini akan menjadi "transformasional" bagi NATO.

Trump Menebar Keraguan

Trump berulang kali mengeluh bahwa AS menanggung beban militer terlalu besar dan mempertanyakan apakah NATO harus membela anggota yang gagal memenuhi target anggaran pertahanan.

Administrasinya menuntut agar sekutu NATO menyetujui peningkatan anggaran pertahanan menjadi 5% PDB, naik dari target saat ini sebesar 2%.

Menurut data NATO, sembilan anggota saat ini masih berada di bawah target 2%.

Dalam perjalanan ke Den Haag, Selasa (25/6), Trump semakin memicu keraguan soal komitmennya ketika ditanya apakah AS akan mematuhi jaminan pertahanan bersama NATO.

MEMBACA  Pendiri MasterClass Klaim CEO yang Tak Gunakan AI Setiap Hari Hanya 80% Efektif Dibanding Rekan

"Tergantung definisinya," kata Trump kepada wartawan. "Ada banyak interpretasi Pasal 5. Kalian tahu itu, kan? Tapi aku berkomitmen untuk menjadi teman mereka."

Namun, sebelum KTT dibuka, Trump berusaha meyakinkan sekutu tentang komitmen AS, dengan mengatakan, "Kami bersama mereka sepenuhnya."

"Masalah dengan Spanyol"

Menanggapi tuntutan AS, beberapa negara seperti Jerman dan Inggris telah mengumumkan investasi besar-besaran di sektor militer, mengakui perlunya menghadapi ancaman Rusia.

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan negaranya akan meningkatkan anggaran untuk menjadi "angkatan darat konvensional terkuat di Eropa". Sementara Inggris, yang sudah berkomitmen memenuhi target baru, mengumumkan pembelian pesawat tempur F-35 yang bisa membawa senjata nuklir taktis.

Namun, negara lain menolak target tersebut. Spanyol—penghabis anggaran pertahanan terendah NATO tahun lalu—menyatakan tidak akan bisa memenuhi target 5% pada 2035, menyebut angka itu "tidak masuk akal". Belgia juga menyatakan hal serupa, sementara Slovakia mempertahankan haknya menetapkan anggaran sendiri.

Trump secara khusus menyoroti sikap Spanyol, dengan berkata, "Ada masalah dengan Spanyol. Mereka tidak setuju, dan itu sangat tidak adil bagi yang lain."

"NATO yang Lebih Seimbang"

Di sisi lain, banyak pemimpin NATO mendukung penuh aliansi dan target peningkatan anggaran.

Presiden Polandia Andrzej Duda menegaskan, "Pasal 5 jelas… berarti pertahanan kolektif, dan tidak ada perdebatan tentang ini."

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan peningkatan anggaran militer "penting dan perlu". Sementara Presiden Finlandia Alexander Stubb—yang negaranya berbatasan dengan Rusia—menyatakan NATO sedang berevolusi:

"Kita menyaksikan kelahiran NATO baru: NATO yang lebih seimbang, dengan tanggung jawab Eropa yang lebih besar."