AS Klaim Tewas atau Tangkap 25 Petinggi ISIL di Suriah dalam Sembilan Hari | Berita ISIL/ISIS

Panglima Komando Pusat Amerika Serikat menyatakan kampanye militer ini dilancarkan sebagai respons atas tewasnya prajurit AS dan serangan besar-besaran di seluruh wilayah Suriah tengah.

Militer Amerika Serikat mengklaim telah menewaskan atau menangkap sekitar 25 pejuang ISIL (ISIS) dalam serangkaian serangan selama sembilan hari di Suriah. Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah, mengeluarkan pernyataan pada Selasa (31/12) yang menandai berakhirnya operasi-operasi tersebut bulan ini.

Kampanye ini dilancarkan setelah terbunuhnya dua prajurit AS dan seorang penerjemah sipil oleh seorang penembak ISIL di Suriah pada 13 Desember, serta serangan AS skala luas terhadap kelompok tersebut enam hari kemudian.

"Komando Pusat AS (CENTCOM) dan mitra-mitra di seluruh Suriah menewaskan setidaknya tujuh anggota ISIS dan menangkap sisanya dalam 11 misi yang dilakukan pada 20-29 Desember," bunyi pernyataan CENTCOM. "Operasi-operasi ini juga mengakibatkan dihancurkannya empat tempat penyimpanan senjata ISIS." Identitas target operasi tidak diungkapkan.

AS pernah mengerahkan hingga 2.000 prajurit ke Suriah selama pertempuran melawan ISIL yang dimulai pada 2014. Jumlah pasukan AS yang saat ini ditempatkan berkisar 1.000 personel, setelah administrasi Presiden Donald Trump mengumumkan tahun ini akan lebih mengurangi jumlah pangkalan dan prajurit AS di negara tersebut.

ISIL menguasai wilayah luas di Suriah dan Irak dari 2014 hingga 2019. Meski telah dikalahkan secara teritorial, sisa-sisa kelompok tersebut dinilai oleh pejabat AS masih menjadi ancaman bagi kawasan.

Militer AS telah lama bekerja sama dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi di timur laut Suriah. Sejak jatuhnya Presiden Bashar al-Assad setahun lalu, CENTCOM juga menyatakan sedang bekerja sama dengan pemerintah Suriah yang baru.

MEMBACA  Lima poin kunci dari tarif timbal balik 'Hari Pembebasan' Trump | Berita Donald Trump

Suriah secara resmi bergabung dengan koalisi global pimpinan AS melawan ISIL bulan lalu, setelah Presiden Ahmed al-Sharaa—seorang mantan komandan pemberontak yang pernah memimpin kelompok dengan keterkaitan ke al-Qaeda—mengunjungi Gedung Putih dan bertemu dengan Trump.

Pada Selasa itu, CENTCOM menyebutkan serangan awal terhadap ISIL pada 19 Desember menghantam "70 target dengan lebih dari 100 amunisi presisi." "Serangan besar-besaran yang dilaksanakan oleh puluhan pesawat tempur, helikopter serang, dan artileri ini menghancurkan infrastruktur dan lokasi senjata ISIS di seluruh Suriah tengah," tulis pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa serangan itu dikoordinasikan dengan pasukan Yordania.

Komandan CENTCOM Brad Cooper menegaskan AS "tidak akan kendur" dalam memburu sisa-sisa ISIL. "Terus memburu operatif teroris, melikuidasi jaringan ISIS, dan bekerja dengan mitra untuk mencegah kebangkitan kembali ISIS membuat Amerika, kawasan, dan dunia lebih aman," ujarnya.

Beragam Tantangan

Perang melawan ISIL hanyalah satu dari banyak tantangan keamanan yang dihadapi Suriah. Bentrokan sporadis terus terjadi antara pasukan pemerintah dan pejuang SDF.

Di Suriah selatan, pemerintah Damaskus menyatakan Israel telah memperluas pendudukannya melampaui Dataran Tinggi Golan, secara rutin mendirikan pos pemeriksaan di kota-kota Suriah, melakukan penggerebekan, serta menculik dan menghilangkan warga Suriah tanpa provokasi.

Pada Senin (30/12), Trump—yang mencabut sanksi terhadap Damaskus dan merupakan pendukung vokal al-Sharaa—memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ia seharusnya "berhubungan baik" dengan Suriah. "Kami memang memiliki pemahaman mengenai Suriah," kata Trump. "Sekarang, dengan Suriah, Anda memiliki presiden baru. Saya menghormatinya. Dia pria yang sangat kuat, dan itulah yang dibutuhkan di Suriah."

Tewasnya tiga warga AS di Suriah dan respons militer AS terjadi setelah Washington mengumumkan keinginannya untuk mengalihkan fokus dan sumber daya kebijakan luar negerinya dari Timur Tengah ke Belahan Bumi Barat.

MEMBACA  Kembar Mantan Sandera Sampaikan Pesan Video Perdana

Tinggalkan komentar