Para arkeolog di Prancis telah mengungkap pemukiman yang terawetkan saat menyelidiki area sebelum diubah menjadi tambang kerikil. Sebuah lingkaran kuda berfungsi sebagai pusat sejumlah pemukiman, situs pemakaman, dan struktur lainnya yang membentang seluas 15 hektar di Marliens.
Struktur yang saling terkait tersebut tampaknya membentuk sebuah monumen. Institut National de Recherches Archéologiques Préventives (INRAP) melaporkan (melalui Ancient Origins) bahwa lapisan kerikil yang ditemukan menunjukkan bahwa dulunya terdapat pagar kayu di properti tersebut. Media tersebut mencatat bahwa “jenis monumen ini belum pernah terjadi sebelumnya.”
Meskipun tanggal pembangunannya belum dapat ditentukan, para ahli menduga bahwa monumen ini berasal dari periode Neolitikum, kira-kira 7.000 hingga 1.700 SM. Hal ini didukung oleh keberadaan beberapa objek lain di tanah tersebut, seperti belati dan ujung anak panah.
Sejumlah objek yang ditemukan di bawah lapisan tanah termasuk tujuh ujung anak panah flint, dua gelang lengan panah, alat pemantik flint, dan sebuah belati yang terbuat dari paduan tembaga.
Ditemukan jejak oksida besi pada beberapa gelang lengan yang sesuai dengan pirite, bahan penting untuk menyalakan api selama periode Neolitikum. Meskipun para ahli mengonfirmasi bahwa kombinasi objek ini biasanya hadir dalam upacara pemakaman, tujuan khususnya belum ditentukan.
Ini hanyalah salah satu dari serangkaian temuan arkeologi besar pada tahun 2024.
“Puri Romawi yang dihias dengan indah” baru-baru ini ditemukan di sebuah situs di Inggris, sementara sebuah kota pelabuhan tenggelam ditemukan di dasar Laut Hitam. Temuan terakhir ini mencerminkan penemuan yang sama-sama luar biasa yang dilakukan bulan lalu di Laut Tengah.
Di situs sejarah Pompeii, para arkeolog baru-baru ini menemukan fresko yang hampir utuh berusia 2.000 tahun, serta lukisan mitologis yang terawetkan dengan baik di sebuah ruang makan mewah.