Getty Images
Harvey Milk merupakan pria gay terbuka pertama yang terpilih menjabat di kantor publik di California.
Angkatan Laut AS berencana menghapus nama pemimpin hak-hak gay dan veteran Angkatan Laut, Harvey Milk, dari salah satu kapalnya. Mereka juga mungkin mengganti nama kapal lain yang menghormati tokoh-tokoh pejuang hak sipil.
Rencana ini terungkap dalam dokumen yang diperoleh mitra BBC di AS, CBS News, yang menunjukkan jadwal pengumuman perubahan nama kapal USNS Harvey Milk kepada publik.
Ini terjadi di bulan Juni, bulan Kebanggaan (Pride Month), peringatan tahunan komunitas LGBT yang bertepatan dengan peristiwa Kerusuhan Stonewall tahun 1969.
Kebijakan ini muncul di tengah gerakan lebih luas oleh pemerintahan Trump untuk membatasi program-program yang mendorong keberagaman dan inklusi di berbagai departemen federal.
Sean Parnell, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada CBS bahwa penggantian nama USNS Harvey Milk bertujuan menyelaraskan militer AS dengan tujuan pemerintahan Trump untuk "menegakkan kembali budaya pejuang" di angkatan bersenjata.
Memo tersebut meminta Sekretaris Angkatan Laut John Phelan untuk memilih nama baru bagi kapal pengisian bahan bakar itu. Perubahan nama itu akan dikomunikasikan ke pejabat senior Angkatan Laut AS setelah tinjauan hukum.
Dokumen juga menyebutkan kapal lain yang direkomendasikan untuk diganti namanya, termasuk USNS Ruth Bader Ginsburg (dinamai dari mendiang hakim liberal Mahkamah Agung) dan USNS Harriet Tubman (pejuang penghapusan perbudakan di AS).
Harvey Milk dikenal sebagai pria gay terbuka pertama yang terpilih di California, memenangkan kursi di Dewan Pengawas San Francisco. Ia dibunuh 10 bulan setelah dilantik.
Upaya penggantian nama USNS Harvey Milk muncul setelah arahan dari Menteri Pertahanan Pete Hegseth awal tahun ini yang memerintahkan personel militer AS menghentikan acara terkait bulan warisan atau kesadaran tertentu.
Reuters
USNS Harvey Milk pada 2024
Arahan ini melarang penggunaan sumber daya dan tenaga untuk acara seperti Pride Month, Bulan Sejarah Kulit Hitam, dan Bulan Sejarah Wanita, dengan alasan khawatir merusak persatuan di militer.
Presiden AS Donald Trump juga mengeluarkan perintah eksekutif awal tahun ini yang melarang keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di pemerintahan, serta menetapkan kebijakan resmi AS hanya mengakui dua jenis kelamin: pria dan wanita.
Pendukung program DEI berargumen bahwa ini mengatasi keterwakilan historis dan diskriminasi terhadap kelompok tertentu, termasuk minoritas ras. Namun, kritikus menilai inisiatif seperti ini justru diskriminatif.
Upaya penggantian nama kapal Harvey Milk dan lainnya dikritik oleh Demokrat terkemuka, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi.
Dalam pernyataan ke CBS, Pelosi menyebut langkah ini sebagai "penghapusan bernuansa balas dendam terhadap mereka yang berjuang meruntuhkan hambatan bagi semua orang untuk meraih mimpi Amerika."
Pemimpin Minoritas Senat Demokrat Chuck Schumer menulis di X bahwa Hegseth "seharusnya malu dan segera membatalkan keputusan ini."