Ancaman Buah dan Sayuran Perluas Perselisihan Perbatasan Thailand-Kamboja

PM Thailand tolak disebut ‘diancam’ saat ketegangan memanas dalam sengketa berkepanjangan yang memakan korban jiwa bulan lalu.

Kamboja mengancam akan menghentikan impor buah dan sayuran dari Thailand jika negara tetangganya itu tidak mencabut pembatasan perbatasan, seiring memanasnya emosi dalam sengketa panjang yang berubah jadi mematikan bulan lalu.

Larangan akan berlaku jika Thailand tidak mencabut semua pembatasan penyeberangan perbatasan dalam 24 jam, kata Presiden Senat Kamboja Hun Sen dalam pidato televisi Senin. Pengumuman ini menyusul perundingan akhir pekan yang bertujuan meredakan ketegangan.

“Jika pihak Thailand tidak membuka penyeberangan perbatasan secara normal hari ini, besok kami akan memberlakukan larangan impor buah dan sayuran ke Kamboja di seluruh perbatasan,” kata Hun Sen, mantan PM dan ayah dari perdana menteri saat ini.

PM Thailand Paetongtarn Shinawatra membalas bahwa negaranya tidak akan diintimidasi atau diancam, serta mengingatkan bahwa komunikasi “tidak resmi” akan merugikan upaya diplomatik.

“Pesan melalui kanal tidak resmi tidak membawa hasil baik bagi kedua negara,” ujarnya usai bertemu komandan militer Thailand dan pejabat Kementerian Pertahanan serta Luar Negeri.

Retorika dan upaya diplomatik ini muncul setelah puluhan tahun perselisihan wilayah perbatasan kembali memanas.

Pada 28 Mei, terjadi baku tembak di wilayah sengketa yang disebut Segitiga Zamrud, tempat bertemunya perbatasan Kamboja, Thailand, dan Laos. Seorang prajurit Kamboja tewas dalam insiden itu.

Kedua pihak mengklaim bertindak membela diri tapi setuju menarik pasukan untuk menghindari konflik lebih lanjut. Namun, ketegangan tetap tinggi.

Bangkok telah memperketat kontrol perbatasan sejak bentrokan dan mengancam akan menutup perbatasan serta memutus pasokan listrik ke Kamboja.

Phnom Penh memerintahkan pasukannya dalam kondisi “siaga penuh” dan berhenti membeli listrik, bandwidth internet, serta produk Thailand, sekaligus melarang stasiun TV lokal menayangkan film Thailand.

MEMBACA  Tinder Luncurkan Tiga 'Mode' Baru, Evolusi dari Double Date dan Tinder U

Minim Kemajuan

Di tengah memanasnya suhu diplomatik, pejabat kedua negara bertemu di Phnom Penh akhir pekan untuk membahas klaim teritorial yang bertentangan.

Meski kedua belah pihak menyatakan pertemuan berlangsung dalam atmosfer baik, tampaknya sedikit kemajuan yang dicapai.

Sengketa ini bermula dari penetapan perbatasan sepanjang 820 km yang sebagian besar dibuat saat masa kolonial Prancis di Indochina dari 1887 hingga 1954.

Sebagian garis perbatasan darat belum jelas dan mencakup candi-candi kuno yang diperebutkan selama puluhan tahun. Wilayah ini mengalami kekerasan sporadis sejak 2008 dengan korban minimal 28 jiwa.

Kamboja pada Minggu secara resmi meminta Mahkamah Internasional (ICJ) membantu menyelesaikan sengketa di empat lokasi, termasuk tempat bentrokan bulan lalu dan tiga candi kuno.

Kamboja berkali-kali meminta Thailand bergabung dalam kasus ini, tapi Bangkok bersikukuh pada solusi bilateral. Mereka menolak putusan ICJ 2013 yang menyatakan wilayah sengketa di dekat candi Preah Vihear milik Kamboja.

Kedua negara sepakat mengikuti pertemuan lanjutan soal perbatasan di Thailand pada September mendatang.