Yahoo menggunakan AI untuk menghasilkan ringkasan dari artikel ini. Artinya, informasi yang disajikan mungkin tidak selalu sesuai dengan isi artikel secara keseluruhan. Melaporkan kesalahan membantu kami meningkatkan pengalaman.
Intisari Utama
Pabrikan mobil Jerman, Volkswagen (VW), didenda sangat besar di Brasil atas dakwaan praktik perbudakan modern di sebuah peternakan Amazon pada masa kediktatoran militer negara tersebut.
Pengadilan perburuhan Redenção, di negara bagian Pará, Amazon, pada Jumat (21/2) memerintahkan anak perusahaan VW di Brasil untuk membayar kompensasi sebesar 165 juta reais (setara $30,4 juta) atas eksploitasi ilegal terhadap pekerja pada era 1970-an dan 1980-an, demikian disampaikan kejaksaan umum Brasil untuk perburuhan.
Menurut pihak kejaksaan, denda ini merupakan yang tertinggi yang pernah dijatuhkan di Brasil untuk kasus perbudakan modern.
Anak perusahaan VW telah mengumumkan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
“Dengan tradisi selama 72 tahun, perusahaan senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip martabat manusia dan secara ketat mematuhi semua hukum serta regulasi ketenagakerjaan yang berlaku,” ujar Volkswagen do Brasil.
Dakwaan ini terkait dengan kondisi di Fazenda Vale do Rio Cristalino, yang merupakan milik anak perusahaan Volkswagen do Brasil.
Peternakan sapi itu didirikan dengan dukungan dari rezim diktator militer sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengembangkan dan membuka kolonisasi di wilayah Amazon.
Penyelidikan dimulaai pada 2019 setelah Pastor Ricardo Rezende, yang kala itu menjadi koordinator regional Komisi Pastoral Pedesaan, mendokumentasikan kasus ini.
Upaya penyelesaian di luar pengadilan gagal pada 2023. Akibatnya, perusahaan akhirnya digugat pada Desember 2024.
Berdasarkan dakwaan tersebut, ratusan pekerja borongan di peternakan itu, yang juga dikenal sebagai Fazenda Volkswagen, mengalami jam kerja yang panjang dan kondisi kerja yang merendahkan martabat.
Para penyelidik menyatakan, penjaga bersenjata dan sistem perbudakan utang mencegah para pekerja untuk meninggalkan lokasi peternakan.