Dalam dunia di mana AI sering mendapat reputasi buruk, seorang guru di China baru saja menunjukkan kepada kita cara paling mengharukan bagaimana AI dapat digunakan – untuk menginspirasi anak-anak agar bermimpi lebih besar.
Sebuah video TikTok yang sekarang viral, yang sudah mendapat lebih dari 10,5 juta tayangan, menangkap sebuah kelas penuh anak-anak kecil yang bersinar dengan kegembiraan murni. Guru tersebut menggunakan teknologi AI untuk membuat gambar masing-masing anak dalam pekerjaan impian mereka – dan reaksinya adalah segalanya.
Seorang anak dengan bangga mengatakan, “Saya ingin menjadi seorang bintang,” sementara yang lain bermimpi memiliki toko es krim dan teh Mixue. Anak lain membagikan, “Impian saya adalah menjadi penjaga kebun binatang,” sementara yang lain membayangkan diri mereka sebagai seorang pesepeda profesional atau seorang pengacara perempuan masa depan.
Ketika gambar-gambar yang dihasilkan oleh AI muncul di layar, menunjukkan anak-anak mencapai impian mereka, kelas tersebut meledak dengan tepuk tangan dan tawa. Setiap anak melompat dengan kegembiraan murni, teman sekelasnya bertepuk tangan dan berseru kata-kata dorongan. Melihat diri masa depan mereka menjadi nyata membuat impian terasa sedikit lebih dekat, sedikit lebih nyata – dan sulit untuk tidak terharu melihat keyakinan dan kegembiraan mereka yang murni.
Terkait: Guru menarik ibu ke samping setelah sekolah – apa yang dikatakan anaknya membuatnya terdiam
Kekuatan AI untuk merawat impian
Sementara kita sering mendengar tentang bahaya AI – dari deepfakes hingga disinformasi – video ini adalah pengingat indah bahwa teknologi, ketika digunakan dengan bijak, dapat melakukan kebaikan yang luar biasa.
AI memiliki kekuatan untuk memompa imajinasi anak-anak dan meningkatkan harga diri mereka. Menurut sebuah artikel oleh Edutopia, alat AI dalam pendidikan, saat digunakan dengan benar, dapat mempersonalisasi pembelajaran, meningkatkan kreativitas, dan membantu siswa memvisualisasikan tujuan dengan cara yang terasa kongkrit dan memberdayakan. Dalam kasus ini, itu memberikan setiap anak sekilas tentang masa depan di mana impian mereka mungkin tercapai.
Para ahli setuju bahwa visualisasi adalah motivator yang kuat. Menurut Harvard Business Review, ketika orang memvisualisasikan diri mereka mencapai suatu tujuan, mereka lebih cenderung tetap berkomitmen dan bekerja menuju itu. Dengan menunjukkan kepada anak-anak apa yang bisa mereka capai, AI di dalam kelas bukan hanya trik teknologi yang menyenangkan – itu menanamkan benih harapan dan ambisi.
Sebuah pelajaran bagi kita semua
Momen viral ini bukan hanya menggemaskan – ini adalah pelajaran tentang dorongan. Impian setiap anak, apakah itu menjadi seorang bintang pop, seorang pengacara, seorang pesepeda, atau bahkan memiliki toko es krim yang nyaman, diperlakukan dengan perayaan dan cinta yang sama. Ini menunjukkan betapa kuatnya ketika anak-anak dikelilingi oleh komunitas yang percaya pada mereka – dan bagaimana sedikit kreativitas (dengan bantuan teknologi) dapat membuat perbedaan besar dalam membentuk masa depan mereka.
Jika AI dapat membantu bahkan satu anak untuk lebih percaya pada diri mereka sendiri, maka mungkin, hanya mungkin, kita menggunakannya dengan cara yang tepat.
Terkait: Mengapa saya membesarkan bayi saya dengan teknologi
“