Anak 11 Tahun yang Bikin Travis Kelce Ikut Menari

Ini sebuah tarian, meme viral, dan kini tren di kalangan atlet elit.

Beberapa pekan terakhir, linimasa media sosial di seluruh dunia dipenuhi video seorang anak lelaki berkacamata hitam asal Indonesia, berdiri seimbang di ujung perahu pacu panjang sambil menarikan gerakan yang mungkin jadi tarian paling keren sedunia.

Aksinya dianggap sebagai perwujudan sempurna “aura farming”—istilah internet untuk tindakan terlihat keren dan membangun “aura” (sinonim dari karisma atau rizz).

Gerakan penuh gaya dan mudah diikuti ini kini ditiru secara global, dengan nama besar seperti pemain American Football Travis Kelce, pembalap F1 Alex Albon, hingga tim sepak bola Paris Saint-Germain ikut menangguk tren ini.

Di baliknya adalah Rayyan Arkan Dikha, 11 tahun, yang mengaku pada BBC bahwa gerakan viral itu tercipta secara spontan.

“Saya menciptakan tariannya sendiri,” katanya ke BBC Indonesia pada Kamis. “Seketika itu juga.”

Siswa kelas 5 SD dari desa di Kabupaten Kuantan Singingi itu tengah melakukan debut di lomba perahu tradisional Pacu Jalur. “Pacu” berarti balap, sedangkan “Jalur” merujuk pada perahu panjang mirip kanu yang digunakan.

Dikha berperan sebagai Togak Luan—penari di ujung perahu yang bertugas memompa semangat awak.

Dalam video yang tersebar luas, ia mengenakan pakaian adat Teluk Belanga dengan ikat kepala Melayu Riau. Berdiri di haluan perahu pacu yang didayung minimal 11 orang dewasa, ia melambai ciuman ke kiri dan kanan sebelum menggerakkan lengan secara ritmis—semua dengan ekspresi datar.

Dalam satu gerakan, ia mengulurkan satu tangan setinggi dada sambil menyapu tangan lain di bawahnya, lalu memutar kedua kepalan seperti roda sambil beralih dari kiri ke kanan. Di gerakan lain, ia merentangkan satu lengan ke depan dan satu ke belakang, membentuk pose seimbang.

MEMBACA  Karyawan Hotel Laut Mati Usia 23 Tahun Ditangkap dengan Tuduhan Mata-Mata untuk Iran

Video dengan berbagai lagu latar di bawah tagar seperti “aura farming kid on boat” dan “boat race kid aura” telah ditonton jutaan kali di TikTok sejak akhir Juni. Dikha sendiri kini dijuluki “The Reaper”.

“Dia dijuluki ‘si pencabut nyawa’ karena tak pernah kalah,” bunyi komentar paling disukai di video dengan 1,1 juta likes.

“Bro ngilangin lawan sambil panen aura ini gila,” tulis lainnya.

Banyak netizen mencoba menirunya, mengunggah video diri sendiri atau teman yang mencontoh tariannya.

Tim olahraga pun ikut menyoroti. Pada 1 Juli, klub Prancis Paris Saint-Germain mengunggah klip TikTok berisi upaya menari ala balap perahu, dengan keterangan: “Auramu sampai ke Paris.” Video itu ditonton lebih dari 7 juta kali dalam 10 hari.

Keesokan harinya, Travis Kelce—pemain NFL dan pacar Taylor Swift—mengunggah versinya yang kini ditonton 14 juta lebih kali.

“Menari di ujung perahu tidak mudah,” ujar Menteri Budaya Fadli Zon saat acara penghormatan untuk Dikha pada Rabu.

“Mempertahankan keseimbangan sebagai penari yang memotivasi tim pendayung Pacu Jalur sungguh bukan hal sederhana. Mungkin itu sebabnya anak-anak dipilih, bukan dewasa—karena lebih mudah menjaga keseimbangan.”

Kekhawatiran itu nyata, kata ibu Dikha, Rani Ridawati, pada BBC Indonesia.

“Yang dikhawatirkan ya jatuh,” katanya, tapi menambahkan bahwa anaknya pandai berenang.

“Terkadang kalau jatuh tiba-tiba, saya khawatir kena dayung. Tapi sudah ada tim penyelamat. Mereka siap siaga.”

Meski Dikha tidak mengenali selebritas yang meniru tariannya—awalnya ia mengaku kenal Travis Kelce sebelum mengakui tidak—ia kini tumbuh menjadi selebritas sendiri, terutama di tanah air.

Pekan lalu, ia dinobatkan sebagai duta budaya oleh gubernur Riau, provinsi asalnya.

Pekan ini, ia bersama ibu diundang ke Jakarta untuk bertemu menteri budaya dan pariwisata, serta tampil di televisi nasional.

MEMBACA  Pegawai FEMA Diperingatkan Soal Bencana 'Setara Katrina' yang Mengancam, Lalu Diberhentikan Sementara

Ia mengaku “senang” tariannya diperhatikan dunia.

“Tiap ketemu teman, mereka bilang ‘kamu viral’,” ujarnya dengan senyum malu-malu.

Meski bercita-cita jadi polisi, ia punya saran untuk yang ingin mengikuti jejaknya:

“Jaga kesehatan, teman-teman, biar bisa seperti aku.”

Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 5 miliar rupiah untuk program pelatihan keterampilan digital bagi warga yang terdampak pandemi. Program ini diharap dapat membantu meningkatkan kompetensi dan daya saing peserta di era ekonomi digital yg semakin kompetitif. Namun, beberapa pihak meragukan efektivitas program ini karena kurangnya transparansi dalam alokasi dana dan mekanisme evaluasi yg belum jelas.

Beberapaa penerima manfaat mengaku puas dengan pelatihan yg diberikan, meski ada juga yg mengeluhkan durasinya terlalu singkat. Pemerintah berjanji akan melakukan perbaikan untuk program-program serupa di masa depan.