Amanda Knox Menyanggah Kritik Baru Setelah Catatan Harian Pribadi dari Penjara Muncul Kembali di Internet

PERLU TAHU

Amanda Knox, 37 tahun, mengklaim polisi menyesatkannya untuk membuat daftar mantan pasangan seksualnya selama ia dipenjara.

Sebuah entri buku hariannya yang bocor kini muncul kembali, memuat tujuh nama.

Knox menyatakan daftar itu dibuat dibawah tekanan setelah petugas "berbohong [padanya] bahwa [dia] mengidap HIV" dan digunakan sebagai senjata melawannya.

Amanda Knox angkat bicara setelah potongan masa lalunya yang sangat pribadi — entri buku harian tulisan tangannya saat dipenjara di Italia — kembali beredar di media sosial.

Knox, kini 37 tahun, menulis di X (dulu Twitter) menanggapi foto daftar yang ia tulis saat mendekam di penjara tahun 2007.

Halaman buku harian itu menyebut tujuh pria yang pernah ia tiduri sebelum usia 20 tahun, termasuk pacar dan rekan terdakwanya, Raffaele Sollecito.

"Ya, aku tidur dengan 7 orang sebelum umur 20. (3 diantaranya pacar serius; 1 adalah Raffaele.)," tulis Knox. "Ini dipublikasikan setelah polisi bohong bahwa aku kena HIV, menyuruhku menulis daftar pasanganku, lalu menyita buku harianku dan membocorkannya ke media."

Entri yang kembali muncul ini awalnya bocor saat kasus pembunuhan Meredith Kercher tahun 2007 di Perugia, Italia, memuat detail intim tentang hubungan Knox sebelumnya dan kondisi emosionalnya saat ditahan.

"Aku sakit kepala parah karena ini pengalaman terburuk seumur hidupku. Aku dipenjara untuk kejahatan yang tak kuperbuat, mungkin aku kena HIV," tulisnya. "Aku tak mau mati. Aku ingin menikah dan punya anak… Kenapa kenapa kenapa? Aku tak percaya ini… Aku tak tahu darimana aku bisa dapat HIV."

Knox selalu menyatakan diri tak bersalah dalam kasus Kercher, dan tahun 2015, pengadilan tertinggi Italia membebaskannya serta Sollecito.

MEMBACA  Trump akan melakukan kampanye di Minnesota saat kedatangan Harris mengubah perlombaan presiden | Berita Donald Trump

Kini sebagai penulis dan aktivis, Knox mengatakan fokus baru pada buku harian lamanya menegaskan pengawasan invasif yang ia alami — dan masih ia hadapi.

"Ini sangat ketinggalan zaman, bodoh, dan menjengkelkan karena masih harus berurusan dengan ini," tambahnya dalam unggahan lanjutan.

Baca artikel aslinya di People