Presiden Amerika Serikat secara publik mengakui adanya ‘kelaparan sungguhan’ pada bulan lalu.
Sebuah pemantau kelaparan global, yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah menyatakan kondisi kelaparan parah di Kota Gaza dan daerah-daerah sekitarnya.
Konfirmasi bahwa Israel telah menciptakan sebuah bencana buatan manusia memicu kemarahan dari banyak negara, dengan sebuah pengecualian yang mencolok.
Baik Gedung Putih maupun Departemen Luar Negeri AS sama sekali tidak mengeluarkan satu kata pun sebagai tanggapan.
Sementara Israel menyatakan bahwa itu adalah “kebohongan belaka”, berapa lama lagi AS dapat tetap membisu?
Apakah kesunyian itu merupakan persetujuan implisit untuk serangan besar-besaran militer Israel terhadap Kota Gaza dan pemberian bantuan yang sangat sedikit dan tidak memadai?
Presenter:
Mohammed Jamjoom
Narasumber:
Jeremy Konyndyk – Presiden Refugees International
Mustafa Barghouti – Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina
Matt Duss – Wakil Presiden Eksekutif Center for International Policy