Agensi FBI Gugat Atasan Usai Dipecat karena Bersujud dalam Protes Anti-Rasial

Gugatan klaim agen FBI dipecat karena upaya meredakan kerumunan, yang dipersepsikan sebagai sikap anti-Trump dalam protes 2020.

Diterbitkan Pada 8 Des 2025

Klik untuk membagikan di media sosial

share2

Dua belas mantan agen Badan Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah mengajukan gugatan yang menuduh pemecatan tidak sah oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump akibat aksi berlutut selama protes keadilan rasial di Washington DC pada 2020.

Gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS pada Senin itu menyatakan bahwa para agen dipecat sebagai bagian dari “kampanye pembalasan” yang dipolitisasi oleh pemerintahan Trump atas persepsi simpati terhadap protes, yang dipicu oleh pembunuhan George Floyd oleh polisi.

Para agen menyatakan mereka berlutut selama protes untuk meredakan ketegangan dan bahwa hal itu bukan dimaksudkan sebagai dukungan politis. Kontroversi seputar pemecatan mereka semakin menyoroti upaya pemerintahan Trump untuk menjalankan pembalasan terhadap musuh politik yang dipersepsikan.

Dalam bulan-bulan terakhir, jaksa federal yang menangani penyelidikan terhadap Trump telah dipecat, begitu pula seorang pegawai federal yang memasang bendera LGBTQ di tempat kerjanya.

Gugatan menyatakan bahwa Trump telah menyerang para agen, sembilan di antaranya perempuan, di media sosial sebelum kembali ke Gedung Putih pada 2024, dan bahwa Direktur FBI Kash Patel bertekad memecat mereka meski ada tinjauan sebelumnya oleh pejabat FBI yang menyimpulkan bahwa para agen berlutut untuk meredakan ketegangan, bukan sebagai bentuk dukungan.

“Para tergugat secara khusus menyasar penggugat karena penggunaan teknik de-eskalasi dengan warga sipil yang oleh tergugat dipersepsikan berseberangan dengan, atau tidak terkait dengan, Presiden Trump,” bunyi gugatan tersebut.

Dinyatakan bahwa para agen menghadapi kerumunan yang memusuhi dan dengan berlutut, mereka mungkin menghindari “konfrontasi mematikan” yang “bisa menyamai Pembantaian Boston pada 1770”, mengacu pada penembakan demonstran oleh pasukan Inggris di Boston sebelum Revolusi Amerika. Namun, dalam foto kejadian tersebut, para agen terlihat santai dengan sedikit indikasi risiko serius.

MEMBACA  Jepang Tiba-tiba Terperosok ke dalam Resesi

Surat pemecatan mereka menuduh kedua belas pegawai tersebut melakukan “tindakan tidak profesional dan kurangnya sikap netral” serta “mempersenjatai” FBI untuk kepentingan tertentu.

Tinggalkan komentar