Administrasi Trump Klaim Tanpa Bukti Obama Lakukan ‘Pengkhianatan’

Administrasi Trump klaim mantan Presiden Obama berusaha melemahkan Trump lewat tuduhan palsu.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump kembali mengulangi klaim tak berdasar bahwa mantan Presiden Barack Obama melakukan pengkhianatan dengan menghubungkannya secara palsu ke upaya Rusia mengintervensi pemilu 2016.

Dalam keterangannya di Gedung Putih pada Rabu, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard menyatakan bahwa Obama dan sekutunya menyesatkan publik serta memanipulasi intelijen untuk menjatuhkan Trump.

Ditanya apakah dia percaya Obama berkhianat, Gabbard mengatakan itu wewenang Departemen Kehakiman untuk mengajukan tuduhan pidana, tapi menegaskan tindakan Obama dan kawannya “hanya bisa digambarkan sebagai kudeta bertahun-tahun dan konspirasi khianat melawan rakyat AS, republik kita, serta upaya melemahkan pemerintahan Presiden Trump”.

Trump sering melontarkan tuduhan tanpa bukti terhadap rival politiknya dan mengancam akan menindak mereka. Dia juga terus terobsesi dengan dendam masa lalu, menyebarkan narasi bahwa dia dirongrong oleh kekuatan gelap dan mengulangi klaim palsu bahwa dia sebenarnya pemenang pemilu 2020.

Administrasinya belakangan mendapat tekanan dari kelompok sayap kanannya sendiri, sebagian di antaranya kecewa dengan penanganan kasus finansier bermasalah dan pedagang seks Jeffrey Epstein.

Trump menyatakan ingin Obama, presiden sebelum masa jabatan pertamanya, “bertanggung jawab”.

“Buktinya ada; dia bersalah. Ini pengkhianatan,” kata Trump pada Selasa, melontarkan tuduhan yang banyak disebut tak berdasar. “Mereka coba mencuri pemilu, mengaburkan pemilu. Lakukan hal-hal yang tak terbayangkan, bahkan di negara lain.”

Ditanya tentang pernyataan itu, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt tak merinci tindakan apa yang diinginkan Trump.

“Itu wewenang Depkeh dan kami percayakan pada mereka,” ujarnya.

Gabbard juga menyebut beberapa nama dari era Obama, termasuk mantan Menlu Hillary Clinton, mantan Direktur FBI James Comey, dan mantan Kepala CIA John Brennan.

MEMBACA  Hujan membantu petugas pemadam kebakaran memerangi kobaran api di Taman Nasional Jasper Kanada | Berita Iklim

Juru bicara Obama sebelumnya menyebut klaim “aneh” Trump soal pengkhianatan sebagai “menggelikan dan upaya lemah mengalihkan perhatian”.

Trump sendiri dituding berupaya membalikkan kekalahannya di 2020 lewat cara-cara antidemokrasi setelah massa pendukungnya menyerbu Capitol pada 6 Januari 2021 untuk menggagalkan pengesahan hasil pemilu berdasar klaim palsu Trump bahwa pemilu “dicuri” lewat kecurangan besar-besaran.