2 Warga Serbia dijatuhi hukuman atas serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin oleh NATO di Kosovo

Pengadilan Kosovo pada hari Selasa menghukum dua etnis Serbia dengan hukuman penjara enam bulan karena menyerang pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin NATO setahun yang lalu. Namun, salah satunya akan dibebaskan karena sudah menjalani masa tahanan, dan yang lainnya dapat menghindari hukuman penjara jika membayar denda sebesar 6.000 euro ($6.500).

Media lokal menyebut mereka sebagai Radosh Petrovic dan Dusan Obrenovic, yang telah menyerang pasukan KFOR di Zvecan, sebuah kotamadya di utara Kosovo di mana sebagian besar minoritas etnis Serbia tinggal. Pada bulan Mei, dalam perselisihan mengenai validitas pemilihan lokal di bagian Kosovo utara yang didominasi oleh minoritas Serbia, orang Serbia bentrok dengan pasukan keamanan, termasuk pasukan penjaga perdamaian KFOR yang bekerja di sana, melukai 93 tentara.

Pada bulan September, seorang polisi Kosovo dan tiga penembak Serbia tewas dalam baku tembak setelah sekitar 30 pria bersenjata menembaki patroli polisi di dekat desa Kosovo Banjska. Serbia tidak mengakui deklarasi kemerdekaan resmi Kosovo pada tahun 2008. Kedua negara ingin bergabung dengan Uni Eropa, yang sedang memediasi dialog antara mantan musuh. Brussel telah memperingatkan keduanya bahwa penolakan untuk berkompromi mengancam peluang mereka untuk bergabung dengan blok tersebut.

Pada tahun 1999, kampanye pengeboman NATO selama 78 hari mengakhiri perang antara pasukan pemerintah Serbia dan separatis etnis Albania di Kosovo. Pasukan Serbia dipaksa keluar tetapi Belgrade masih menganggapnya sebagai provinsi Serbia. Negosiasi yang dimediasi UE antara Serbia dan Kosovo untuk memperbaiki hubungan mereka telah menunjukkan kemajuan lambat, sementara kekerasan sesekali telah memicu kekhawatiran akan ketidakstabilan di Balkan ketika perang penuh skala Rusia berkecamuk di Ukraina.

MEMBACA  Alasan Saya Tidak Memilih Kamala Harris | Pemilihan AS 2024