Warren Buffett tentang Mencari Pernikahan yang Langgeng

Warren Buffett terkenal karena kepandaiannya di bidang keuangan—dan keberhasilannya sebagai milyarder yang meraih sukses sendiri.

Bagi yang ingin mengikuti jejak pengusaha, investor, dan filantropis berusia 94 tahun ini, mereka harus perhatiin dengan siapa mereka menikah.

Buffett bilang dalam percakapannya tahun 2017 dengan Bill Gates, pendiri Microsoft, bahwa pilihan pasangan hidup adalah kunci suksesnya.

“Kamu harus bergaul sama orang yang punya sifat seperti yang kamu inginkan. Kamu akan terbawa ke arah itu,” kata Buffett. “Dan yang paling penting adalah pasanganmu. Aku gak bisa ngelebih-lebihin betapa pentingnya itu.”

Dan kunci untuk nemuin pasangan yang tepat bukan soal kecantikan, karakter, atau selera humor.

“Kalau mau pernikahan tahan lama, carilah orang yang punya ekspektasi rendah,” kata Buffett ke Fortune di KTT Perempuan Paling Berpengaruh 2015.

Buffett adalah orang terkaya kedelapan di dunia dengan kekayaan sekitar $152 miliar, menurut Bloomberg. Pendiri, ketua, dan CEO Berkshire Hathaway ini umumkan pensiun Mei lalu dan tunjuk Greg Abel sebagai penggantinya. Dia menikah dengan Susan Buffett tahun 1952 dan punya tiga anak: Susie, Howard, dan Peter. Susan meninggal tahun 2004 di usia 72 karena pendarahan otak.

Dua tahun setelah Susan meninggal, Buffett menikah dengan Astrid Menks, teman lama keluarga Buffett. Anehnya, mereka bertiga sangat dekat saat Susan masih hidup, bahkan mengirim kartu Natal bertanda tangan “Warren, Susie, dan Astrid,” menurut buku Roger Lowenstein tahun 2008, Buffett: The Making of an American Capitalist.

“Warren terpesona secara emosional oleh Susan, yang sekaligus adalah mentor ideologinya, dewi seksualnya, pintu masuk penerimaan sosial, dan terapisnya,” tulis kolumnis Jerry Bowyer di artikel opini Forbes 2012.

MEMBACA  Menghadapi Masa Sulit Kecerdasan Buatan

Meski punya sejarah pernikahan yang unik, Buffett sering bagiin nasihat tentang cinta.

Berikut tiga tips darinya:

Pilih pasangan yang tepat

Dalam film dokumenter HBO tahun 2017, Becoming Warren Buffett, legenda investasi ini bilang ada “dua titik balik” dalam hidupnya: pertama saat lahir, kedua saat ketemu Susan.

“Yang terjadi padaku gak akan terjadi tanpa dia,” kata Buffett.

Buffett juga tekankan pentingnya menikahi orang yang “tepat”, seperti Susan.

“Menikahlah dengan orang yang tepat. Aku serius,” katanya di rapat tahunan Berkshire Hathaway 2009.

Targetkan pernikahan yang tahan lama—bukan bahagia

Bertentangan dengan istilah “istri bahagia, hidup bahagia”, Buffett punya ekspektasi rendah dalam hubungan.

“Kalau mau nikah dan ingin pernikahan tahan lama,” katanya di kuliah umum. “Cari pasangan yang ekspektasinya rendah.”

Pernikahan lebih penting dari uang

Meski sangat kaya, Buffett bilang uang bukan hal terbaik yang pernah dia dapat.

“Cinta tanpa syarat adalah hadiah terbesar,” katanya ke mahasiswa MBA di ceramah tahun 2008.

“Masalahnya, cinta gak bisa dibeli,” katanya ke mahasiswa Universitas Georgia tahun 2001. “Satu-satunya cara dapat cinta adalah dengan jadi penyayang.”