Warren Buffett Menyatakan Pemimpin Sukses Harus Punya ‘Semangat Hewani’ dan ‘Menikmati Peningkatan Aktivitas serta Tantangan’

Potret close-up Warren Buffett Gambar oleh mark reinstein via Shutterstock

Warren Buffett, ketua dan CEO Berkshire Hathaway (BRK.B) (BRK.A), terkenal karena penilaian jujurnya tentang perilaku perusahaan dan alokasi modal. Dalam surat kepada pemegang saham tahun 1981, Buffett memberikan observasi menarik tentang motivasi di balik akuisisi perusahaan dengan harga tinggi:

"Pemimpin, baik di bisnis atau lainnya, jarang kekurangan semangat dan sering menikmati aktivitas serta tantangan baru. Di Berkshire, denyut perusahaan tidak pernah berdetak lebih cepat daripada saat ada peluang akuisisi."

Pernyataan ini mencerminkan pemahaman mendalam Buffett tentang psikologi eksekutif dan dunia akuisisi. Sepanjang kariernya, Buffett melihat langsung bagaimana kegembiraan dan tantangan dalam membuat kesepakatan bisa memengaruhi pemimpin bisnis. Istilah "animal spirits" menggambarkan dorongan alami untuk bertindak dan mengambil risiko yang sering dimiliki oleh pemimpin organisasi besar. Pengakuan Buffett bahwa antisipasi biasanya melonjak saat pembicaraan akuisisi di Berkshire Hathaway menunjukkan bahwa fenomena ini bersifat universal—bahkan di perusahaan yang paling disiplin sekalipun.

Perspektif Buffett didasarkan pada pengalaman puluhan tahun mengawasi akuisisi langsung dan investasi minoritas besar. Di bawah kepemimpinannya, Berkshire Hathaway berkembang dari produsen tekstil yang bermasalah menjadi konglomerat global, terutama melalui serangkaian akuisisi yang dipikirkan matang-matang. Namun, Buffett selalu mengingatkan agar tidak membiarkan antusiasme mengalahkan analisis rasional. Dia menekankan bahwa tujuan utama akuisisi harus memaksimalkan manfaat ekonomi nyata bagi pemegang saham, bukan memperluas pengaruh manajemen atau mengejar pertumbuhan tanpa alasan jelas.

Dalam surat yang sama tahun 1981, Buffett juga membahas bahaya empire-building, di mana pemimpin mengejar kesepakatan untuk memperluas kekuasaan pribadi alih-alih menciptakan nilai jangka panjang. Dia membandingkan pendekatan Berkshire—yang mengutamakan substansi daripada penampilan dan berfokus pada kekayaan pemegang saham jangka panjang—dengan kecenderungan perusahaan lain yang mengejar aktivitas dan ekspansi tanpa mempertimbangkan dasar ekonomi. Filosofi ini telah memandu strategi akuisisi Berkshire selama puluhan tahun, menghasilkan portofolio bisnis berkualitas tinggi dengan harga yang masuk akal.

MEMBACA  Tantangan Penerapan Suku Bunga Nominal Negatif

Cerita Berlanjut

Wawasan Buffett tetap relevan di lingkungan bisnis saat ini, di mana merger dan akuisisi masih memainkan peran sentral dalam strategi perusahaan. Godaan bagi eksekutif untuk mengejar kesepakatan demi kegembiraan atau tantangan, alih-alih alasan ekonomi yang solid, masih ada. Penekanan Buffett pada pengambilan keputusan yang disiplin dan penilaian nilai yang jernih harus menjadi contoh bagi investor dan manajer.

Dengan mengakui peran ambisi kepemimpinan sambil menganjurkan alokasi modal yang bijaksana, Buffett memberikan pelajaran abadi: akuisisi yang sukses membutuhkan energi untuk mengejar peluang dan pengendalian diri untuk memastikan peluang itu benar-benar menguntungkan pemegang saham. Suratnya tahun 1981 mengingatkan bahwa keputusan bisnis terbaik menyeimbangkan ambisi dengan disiplin, menyelaraskan dorongan kepemimpinan dengan kepentingan jangka panjang pemilik.

Pada tanggal publikasi, Caleb Naysmith tidak memiliki posisi (langsung maupun tidak langsung) dalam sekuritas yang disebutkan dalam artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini awalnya diterbitkan di Barchart.com