Wall Street Menguat Perlahan Seiring Lonjakan Harga Minyak dan Penurunan Produksi Manufaktur AS

NEW YORK (AP) — Indeks saham AS mendekati rekor tertinggi di hari Senin, setelah mengalami bulan Mei yang luar biasa, bulan terbaik untuk Wall Street sejak 2023.

S&P 500 naik 0,4% setelah sempat turun di pagi hari. Dow Jones Industrial Average bertambah 35 poin (0,1%), sedangkan Nasdaq naik 0,7%.

Awalnya, indeks turun hampir 1% karena kabar buruk dari sektor manufaktur AS. Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa bisnis dan rumah tangga AS mungkin terdampak negatif saat ia berusaha menggunakan tarif untuk menarik lapangan kerja manufaktur kembali ke AS. Kebijakan yang sering berubah-ubah ini menciptakan ketidakpastian.

Namun, saham mulai pulih seiring berjalannya hari, didorong oleh kenaikan beberapa saham berpengaruh meskipun lebih banyak saham yang turun dibanding naik. Misalnya, Nvidia naik 1,7% dan Meta Platforms melonjak 3,6%.

Pergerakan kuat juga terlihat di pasar minyak, di mana harga minyak mentah melonjak lebih dari 3%. Negara-negara OPEC+ memutuskan menambah produksi, yang biasanya menekan harga, tapi analis menyebut kenaikan ini sudah diantisipasi investor.

Serangan Ukraina ke Rusia akhir pekan lalu juga meningkatkan ketidakpastian terkait pasokan minyak dan gas global.

Pasar juga merespon ketegangan antara AS dan China, beberapa minggu setelah kedua negara sepakat menunda tarif yang bisa memicu resesi. China mengecam AS atas sejumlah kebijakan, termasuk pembatasan ekspor chip AI dan rencana pembatalan visa pelajar China.

"Tindakan ini melanggar kesepakatan" dalam pembicaraan dagang di Geneva bulan lalu, kata Kementerian Perdagangan China. Trump sebelumnya menuduh China tidak memenuhi janjinya dalam kesepakatan tarif.

Harapan tarif lebih rendah karena potensi kesepakatan dagang Trump dengan negara lain menjadi pendorong rally besar Wall Street bulan lalu, yang mengembalikan S&P 500 ke level hanya 3,8% di bawah rekor tertinggi. Indeks ini sempat turun sekitar 20% pada April.

MEMBACA  Judul: Studi: Banyak Siswa China Termotivasi Belajar AI karena 'Rasa Bersalah dan Malu,' Bukan Kesukaan Tata letak visual: Font: Ukuran sedang, tebal untuk penekanan Warna: Hitam dengan aksen merah pada tanda kutip Spasi: Jarak antar barus proporsional untuk keterbacaan optimal

Namun, Trump mengumumkan kenaikan tarif impor baja jadi 50% untuk melindungi industri lokal, yang bisa menaikkan harga baja untuk perumahan, mobil, dan produk lain. Saham produsen baja AS melonjak, seperti Nucor (+10,1%) dan Steel Dynamics (+10,3%).

Di sisi lain, saham produsen mobil dan pengguna baja/aluminium turun. Ford jatuh 3,9%, General Motors turun 3,9%.

Secara total, S&P 500 naik 24,25 poin ke 5.935,94. Dow Jones bertambah 35,41 ke 42.305,48, dan Nasdaq melonjak 128,85 ke 19.242,61.

Lyra Therapeutics melonjak hampir 311% setelah melaporkan hasil uji coba implan untuk peradangan sinus kronis yang positif.

Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury naik karena kekhawatiran utang pemerintah AS akan membengkak akibat rencana pemotongan pajak dan defisit. Imbal hasil 10-tahun naik ke 4,44% dari 4,41% Jumat lalu.

Kenaikan imbal hasil bisa membuat pinjaman lebih mahal dan mengurangi minat investor pada saham.

Laporan manufaktur menunjukkan dampak tarif Trump mulai terasa. "Kebijakan dagang yang berubah-ubah menyulitkan pemasok bereaksi dan tetap untung," kata salah satu produsen alat transportasi dalam survei ISM.

Sementara itu, indeks saham di Asia dan Eropa kebanyakan turun. Hang Seng Hong Kong jatuh 0,6%, Nikkei 225 Jepang turun 1,3%.

___

Kontributor: Jiang Junzhe & Matt Ott.