Wall Street Akhirnya Menerima Crypto—Tapi Manfaat Sejati Akan Datang Saat Mereka Menerima DeFi

Sistem keuangan global, atau yg kita sebut TradFi (Traditional Finance), adalah raksasa senilai lebih dari $30 triliun. Jangkauannya meliputi perbankan komersil, aset bank global, asuransi, pasar modal, manajemen kekayaan, dan layanan aset. Ini menyentuh setiap orang, bisnis, dan institusi, menjadi dasar aliran nilai di dunia.

Sementara itu, DeFi (Decentralized Finance), meskipun jadi inovasi paling transformatif di layanan keuangan selama dekade ini, masih sangat kecil dibanding TradFi. Tergantung cara mengukurnya—lewat Total Value Locked (TVL), kap pasar token DeFi, pendapatan protokol, atau aktivitas institusional—DeFi hanya sekitar $150 miliar di hari baik. Itu kurang dari 0,5% lingkup TradFi.

Ini bukan kegagalan, tapi bukti betapa masih awalnya kita. Dari sisi optimis, ini peluang yg memegang cetak biru masa depan keuangan.

DeFi sudah berhasil menciptakan fungsi inti perbankan sepenuhnya di blockchain, termasuk pinjam-meminjam, asuransi, trading, manajemen aset, dan produk terstruktur. Dan ini berhasil. Jutaan pengguna, ribuan developer, dan ratusan proyek bergabung dalam visi ini.

Tapi, pertumbuhan DeFi selama ini lebih terfokus ke dalam, didorong pengguna kripto asli bukan uang institusional. Dan meski inovasi DeFi cepat, tokoh TradFi kebanyakan memilih jadi penonton, atau malah skeptis.

Ini menunjukkan perlunya jembatan antara lama dan baru. TradFi harus berintegrasi dgn DeFi, bukan cuma mengamati. Bukan utk menguasai, tapi utk memperbesar skalanya. Untungnya, ada contoh integrasi seperti ini.

Lihat BlackRock yg mengadopsi ETF Bitcoin di 2023–2024 (dan kemudian ETH). Ini tak cuma memberi legitimasi, tapi juga membuka akses institusional skala besar. Sekarang, BlackRock jadi pendorong utama adopsi kripto dari sisi TradFi. Mereka mengelola lebih dari $87 miliar aset ETF Bitcoin dan $10 miliar ETF ETH.

MEMBACA  Saham-saham mingguan dari Investing.com Oleh Investing.com

BlackRock juga memimpin di area yg berdekatan dgn DeFi. Dana BUIDL-nya, produk tokenisasi Treasury AS yg diterbitkan lewat Ethereum via Securitize, memegang lebih dari $2,4 miliar—hampir 10% dari pasar aset tokenisasi $25 miliar di blockchain. Ini contoh langsung TradFi memakai infrastruktur DeFi tanpa melanggar standar regulasi.

Sementara itu, divisi Kinexys JP Morgan bekerja membawa aset keuangan ke blockchain. Mereka menguji FX, repo, dan obligasi tokenisasi memakai pool likuiditas DeFi yg diizinkan. Mereka membangun infrastruktur yg meniru mekanika DeFi tapi tetap patuh regulasi. Ini bukan eksperimen kripto, tapi awal DeFi institusional.

Lalu ada Fidelity, yg dikenal pro-kripto, diam-diam memperluas platform aset digitalnya dan mengeksplor staking, kustodian, dan produk finansial tokenisasi. Mereka dipercaya dana pensiun dan kantor keluarga—kelompok yg paling mungkin adopsi DeFi jika dibungkus dgn antarmuka produk familiar.

Goldman Sachs dan BNY Mellon juga bergerak dgn proyek percontohan tokenisasi dana pasar uang, dgn penyelesaian cepat dan interoperabilitas di jaringan digital. Blockchain privat Goldman dan LiquidityDirect BNY sedang menguji penebusan dana tokenisasi—gerbang meniru mekanika hasil DeFi di dalam TradFi.

UBS, Citi, HSBC, dan Standard Chartered telah ikut serta dalam penerbitan obligasi tokenisasi, pilot penyelesaian on-chain, dan proyek infrastruktur kustodian. Bank-bank ini punya posisi bagus utk menghubungkan klien pasar berkembang dan kekayaan negara dgn produk TradFi yg dibungkus DeFi.

Tapi, tidak semua sektor TradFi siap beralih ke DeFi. Dua area yg paling mungkin adopsi adalah Manajemen Aset & Pasar Treasury, serta Pasar L