Volkswagen bekerja untuk ‘mengukur dampak’ tarif Trump pada penjualan di AS.

Volkswagen mengatakan Kamis bahwa mereka sedang mengevaluasi dampak tarif baru AS terhadap mobil impor setelah raksasa otomotif Jerman tersebut dilaporkan merencanakan kenaikan harga untuk menutupi biaya impor yang lebih tinggi.

Saat ditanyai tentang laporan tersebut, juru bicara Volkswagen mengatakan kepada AFP bahwa perusahaan otomotif tersebut sedang menilai opsi-opsinya.

“Kami selalu mempertimbangkan kepentingan terbaik dealer dan pelanggan kami, dan setelah kami memperkirakan dampaknya terhadap bisnis kami, kami akan membagikan strategi kami kepada dealer kami,” katanya.

Mengutip memo Volkswagen kepada para dealer di Amerika Serikat, publikasi perdagangan Automotive News melaporkan bahwa produsen mobil tersebut berencana menambahkan “biaya impor” ke mobil yang dikirimnya ke negara tersebut.

Volkswagen juga mengindikasikan bahwa mereka akan menghentikan pengiriman mobil melalui kereta api yang dibuat di Meksiko ke Amerika Serikat, kata Automotive News.

Presiden AS Donald Trump memberikan kekhawatiran baru bagi produsen mobil Jerman pada hari Rabu setelah ia memberlakukan tarif 25 persen untuk impor mobil ke negara tersebut.

Produsen mobil seperti Volkswagen sudah berjuang dengan transisi yang tersendat ke mobil listrik serta persaingan sengit dari China.

Volkswagen, grup 10 merek yang juga termasuk Seat dan Skoda, mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka akan memangkas 35.000 pekerjaan hingga tahun 2035.

Tahun lalu, perusahaan tersebut menjual sedikit lebih dari satu juta kendaraan di Amerika Utara, yang mewakili 12 persen dari penjualannya secara volume.

Sekitar 65 persen mobil yang dijual di bawah merek Volkswagen dikirim ke Amerika Serikat. Angka yang sama naik menjadi 100 persen untuk merek Audi dan Porsche mereka yang mewah.

Terkahir pada Selasa malam, kepala asosiasi mobil Jerman, VDA, mendesak Uni Eropa untuk bereaksi “dengan tegas” terhadap tarif baru AS dan untuk bernegosiasi.

MEMBACA  SoftBank akan memprioritaskan kesepakatan AI daripada pembelian kembali saham meskipun tekanan dari Elliott.

Cerita ini awalnya ditampilkan di Fortune.com