Donald Trump mungkin akan memutuskan perlu tindakan lebih untuk menghentikan Iran memperkaya uranium, kata Wakil Presiden JD Vance pada Selasa.
Dalam komentarnya di X, Vance—yang punya sikap lebih isolasionis dibanding banyak Republikan lain—bilang Trump "hanya ingin pakai militer AS untuk capai tujuan rakyat Amerika."
Tapi dia juga tulis bahwa presiden "mungkin putuskan perlu aksi lebih buat hentikan pengayaan uranium Iran", merujuk ke proses yang bisa hasilkan bahan bakar nuklir atau bahan untuk senjata.
"Keputusan itu akhirnya ada di tangan presiden," tambah Vance.
Komentarnya muncul kurang dari sejam sebelum Trump minta "MENYERAH TANPA SYARAT" dari Tehran di platform Truth Social-nya dan bilang pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei, adalah "target mudah."
Trump juga soroti kontribusi AS untuk perang Israel, hubungkan Washington dengan klaim Israel udah kuasai udara di atas Tehran.
Tapi, Presiden Prancis Emmanuel Macron peringatkan bahwa mencoba ganti rezim di Iran bakal jadi "kesalahan terbesar" dan bisa bawa "kekacauan."
AS mengambil sikap defensif dalam konflik ini, kata pejabat AS, tapi termasuk bantu Israel jatuhkan misil dan drone Iran pakai kapal perang AS di Laut Mediterania.
Kalau AS intervensi langsung, mereka bisa kirim pesawat siluman B-2 dari Diego Garcia di Samudra Hindia untuk bom fasilitas nuklir Iran.
Salah satu target mungkin fasilitas pengayaan uranium di Fordow dekat kota Qom, yang dibangun di dalam gunung dengan dinding beton tebal puluhan meter.
Menurut diplomat, Iran hanya mau negoisasi akhir konflik dan lanjutkan pembicaraan soal program nuklirnya jika Israel hentikan serangan.
Sejak serangan Jumat, Israel telah luncurkan gelombang misil ke Iran. Iran balas dengan tembakan misil ke Israel. Kedua pihak alami korban.