Presiden Donald Trump pada Sabtu mengumumkan tarif 30% untuk Uni Eropa dan Meksiko.
Trump mengumumkan tarif ini untuk dua mitra dagang terbesar AS lewat surat yang diposting di akun media sosialnya.
Dalam surat ke pemimpin Meksiko, Trump mengakuii bahwa negara itu sudah membantu mengurangi imigran ilegal dan fentanyl ke AS. Tapi dia bilang Meksiko belum cukup berusaha untuk menghentikan Amerika Utara jadi “Tempat Main Narkoba”.
“Meksiko sudah bantu aku amankan perbatasan, TAPI, itu belum cukup,” tulis Trump.
Di surat untuk Uni Eropa, Trump bilang defisit dagang AS adalah ancaman keamanan nasional.
“Kita sudah bertahun-tahun bahas hubungan dagang dengan Uni Eropa, dan kami simpulkan harus berhenti dari defisit dagang besar yang disebabkan oleh tarif dan kebijakan non-tarif kalian,” tulis Trump. “Hubungan kita selama ini, sayangnya, tidak seimbang.”
Trump sedang gencar umumkan tarif baru ke sekutu dan lawan, bagian dari kampanye 2024-nya yang katanya akan bangun kembali ekonomi AS yang sudah lama “dikibulin” negara lain.
Dengan tarif balasan ini, Trump secara tidak langsung menghancurkan aturan dagang dunia. Selama ini, AS dan negara lain mengikuti tarif yang disepakati dalam perundingan “Uruguay Round”. Negara boleh tetapkan tarif sendiri, tapi tidak boleh bedain tarif untuk negara lain.
Dengan surat Sabtu ini, Trump sudah keluarkan syarat tarif untuk 24 negara dan Uni Eropa yang punya 27 anggota.
Pernego dagang Uni Eropa minggu ini bilang kesepakatan untuk hindari tarif tinggi masih mungkin dicapai “dalam beberapa hari”. Maroš Šefčovič bilang Uni Eropa belum kena tarif lebih tinggi dan masih ada waktu untuk capai kesepakatan.
Uni Eropa adalah pengekspor terbesar ke AS. Impor AS dari Uni Eropa capai $553 miliar di 2022.
Trump tawarkan tarif 20% untuk barang Uni Eropa pada 2 April, lalu ancam naikkan jadi 50% kalo perundingan lambat. Sefcovic tidak sebut angka tarif.
Tarif tinggi dan balasan Uni Eropa ditunda selama negosiasi. Tapi tarif dasar 10% tetap berlaku, plus 25% untuk mobil dan 50% untuk baja & aluminium.
Douglas Holtz-Eakin, mantan direktur Congressional Budget Office, bilang surat-surat ini bukti negosiasi serius tidak terjadi selama 3 bulan terakhir. Negara-negara malah sibuk bahas cara kurangi dampak ekonomi AS dan Trump.
“Mereka sibuk bicara sendiri tentang masa depan, dan kita tidak dilibatkan,” kata Holtz-Eakin.
Dia tambahin, Trump pakai surat-surat ini untuk minta perhatian, tapi “pada akhirnya, ini cuma surat ke negara lain tentang pajak yang akan dia kenakan ke rakyatnya sendiri.”