Pasar terus turun pada Selasa karena investor masih was-was dengan batas waktu tarif yg mendekat. Indeks S&P 500 turun 0,07%.
Setelah bulan Juni yg bagus dimana S&P 500 capai rekor tertinggi, Juli mulai dengan suram. Ancaman tarif muncul lagi saat Presiden Trump tegaskan akan pertahankan batas waktu negosiasi 1 Agustus utk kebijakan tarif yg dia umumkan bulan April.
Saham terus turun sejak Senin, dengan S&P 500 turun 0,07%, dipicu oleh penurunan kecil di perusahaan besar seperti Amazon dan Microsoft. Trump juga posting di Truth Social bahwa 1 Agustus adalah kesempatan terakhir bagi mitra dagang AS utk berunding, setelah sebelumnya bilang batas waktu “tidak 100% pasti”.
“Tidak ada perpanjangan,” tulisnya. “Terima kasih perhatiannya!”
Masa jabatan kedua Trump penuh gejolak ekonomi. Saham jatuh drastis setelah pengumuman tarif di April, lalu pulih saat dia mundur dari tuntutan keras. Tapi perpanjangan batas waktu ke 9 Juli tetap jadi bom waktu. Meski Trump geser deadline ke 1 Agustus lewat perintah eksekutif, itu tak cukup tenangkan investor.
Selain tarif, Gedung Putih juga akan umumkan kebijakan ekonomi lain pekan ini. Trump baru umumkan tarif tembaga 50%, tapi belum tentukan tanggal berlaku. Sampai sekarang, AS cuma sepakat dengan Inggris dan Vietnam, sedangkan kesepakatan dengan India masih belum pasti.
Sementara pasar tetap gugup, Trump terus tekan Ketua Fed Jerome Powell. Pada Selasa, Trump minta Powell “segera mengundurkan diri”, kritik keputusan Fed utk tidak turunkan suku bunga. Powell sendiri bilang tarif bisa pengaruhi inflasi, jadi Fed pertahankan suku bunga stabil.
Meski fluktuatif, penurunan saham tidak separah April saat Trump pertama umumkan rencana tarif. Walaupun dia bilang 1 Agustus adalah kesempatan terakhir negosiasi, dia sudah beberapa kali ubah-ubah batas waktu sebelumnya.
Satu titik terang di tengah penurunan saham adalah Tesla, yg naik 1,33% meskipun ada konflik antara CEO Elon Musk dan Trump. Analis Dan Ives bilang Tesla sudah di “titik kritis” dan minta dewan hentikan “sinetron” ini. Salah satu sarannya adalah Musk kurangi pekerjaan, termasuk rencana bikin partai politik baru.
Setelah Ives posting tuntutannya di X, Musk hanya balas singkat: “Diem, Dan.”
Perkenalkan Fortune 500 2025, ranking perusahaan terbesar di Amerika. Lihat daftarnya tahun ini.