WASHINGTON (Reuters) -Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah memilih mantan Senator David Perdue menjadi duta besar untuk Tiongkok, memilih seorang mantan politikus dengan pengalaman bisnis untuk membantu mengarahkan hubungan yang dipenuhi oleh ketidakpercayaan mendalam dan ketegangan perdagangan.
“Dia akan berperan penting dalam menerapkan strategi saya untuk menjaga Perdamaian di wilayah tersebut, dan hubungan kerja yang produktif dengan pemimpin Tiongkok,” kata Trump dalam sebuah pos di platform media sosialnya, Truth Social.
Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari 2025, telah mengatakan bahwa ia akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10% pada barang-barang Tiongkok kecuali Beijing melakukan lebih banyak untuk menghentikan perdagangan fentanyl yang sangat adiktif.
Ia juga mengancam akan memberlakukan tarif melebihi 60% pada barang-barang Tiongkok saat kampanye pemilihan.
Perdue, seorang anggota Partai Republik dari Georgia yang menjabat di Senat dari tahun 2015-2021, sebelumnya tinggal di Hong Kong selama karir 40 tahun sebagai eksekutif bisnis.
Nominasi Perdue menandai kembalinya praktik yang sering dilakukan selama beberapa dekade terakhir yaitu mengirim mantan politikus ke kedutaan AS di Beijing, setelah Presiden Joe Biden menunjuk diplomat karier veteran Nicholas Burns pada tahun 2021.
Trump telah mencalonkan para pendukung kebijakan keras terhadap Tiongkok untuk peran senior lainnya dalam administrasinya, termasuk Senator Marco Rubio untuk sekretaris negara, sebagai sinyal bahwa kebijakannya terhadap saingan strategis utama Amerika Serikat itu bisa melebihi tindakan perdagangan.
Pada masa jabatannya yang pertama sebagai presiden, Trump menunjuk mantan Gubernur Iowa Terry Branstad sebagai duta besarnya untuk Tiongkok. Branstad mencoba memanfaatkan hubungannya dengan pejabat Tiongkok, termasuk dengan Xi Jinping sebelum ia menjadi pemimpin tertinggi Tiongkok, untuk membantu menavigasi ketegangan perdagangan. Namun, kedua belah pihak masih terjun ke dalam perang perdagangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Peran duta besar dalam hubungan bilateral yang tegang masih harus dilihat. Beberapa analis mengatakan bahwa Beijing kemungkinan akan mencari keterlibatan langsung dari presiden atau pejabat tinggi Trump dan penasihat terdekatnya, untuk menavigasi hampir pastinya akan kembali ketegangan perdagangan.