Pasar saham AS bereaksi negatif pada hari Senin setelah Presiden Trump umumkan lewat media sosial bahwa dia akan menetapkan tarif perdagangan 25% untuk Jepang dan Korea Selatan. Tarif ini ditujukan pada dua sekutu terdekat AS dan pemasok utama mobil, elektronik, serta baja.
Presiden Donald Trump mengguncang pasar global hari Senin dengan pengumuman bahwa AS akan kenakan tarif 25% untuk semua impor dari Jepang dan Korea Selatan mulai 1 Agustus. Langkah ini, dikirim lewat surat ke pemimpin kedua negar dan diposting di Truth Social, menandai eskalasi dalam upaya pemerintahan untuk memaksa mitra dagang menerapa apa yang Trump sebut “PERDAGANGAN yang lebih adil”.
Saham AS langsung turun tajam saat berita ini tersebar. Indeks Dow Jones jatuh hingga 447 poin (turun 1%), S&P 500 turun 0.8%, dan Nasdaq yang didominasi tech anjlok 0.9% di siang hari. S&P 500 dan Nasdaq sempat capai rekor tertinggi minggu lalu, tapi optimisme hilang saat investor khawatir ada pembalasan dan gangguan rantai pasok. Ini posisinya di tengah hari perdagangan:
Dow Jones: -447 poin (-1%)
S&P 500: -0.8%
Nasdaq: -0.9%
Perubahan kebijakan mendadak ini bikin pasar tidak pasti. Tesla jadi yang terburuk, turun hampir 7% karena investor khawatir CEO Elon Musk fokus bangun partai politik baru. Penjualan saham luas, terutama perusahaan multinasional dan manufaktur.
Tarif ini sasar dua sekutu AS dan pemasok utama mobil, elektronik, dan baja. Perusahaan dengan rantai pasok global—terutama di tech, otomotif, dan barang konsumen—akan hadapi tekanan margin dan kenaikan biaya bahan. Jepang dan Korea Selatan diperkirakan akan balas, mungkin sasarkan ekspor AS dari pertanian hingga dirgantara.
Dengan kuartal kedua hampir mulai, analis sudah peringatkan bahwa inflasi biaya karena tarif bisa muncul dalam peringatan laba, terutama perusahaan S&P 500 yang bergantung besar di Asia.
Untuk artikel ini, Fortune pakai AI untuk bikin draf awal. Editor memverifikasi keakuratan sebelum terbit.
Perkenalkan Fortune 500 2025, ranking perusahaan terbesar di AS. Lihat daftarnya.