Presiden Donald Trump mengatakan dia sudah mulai persiapan untuk pertemuan tatap muka antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy guna membicarakan cara mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya sudah telepon Presiden Putin dan mulai atur pertemuan, lokasinya belum pasti, antara dia dan Presiden Zelenskyy," kata Trump dalam postingan media sosial setelah pertemuan panjang di Gedung Putih bersama Zelenskyy dan pemimpin Eropa. "Setelah itu, kami akan adakan pertemuan Trilat, yaitu kedua presiden plus saya. Ini langkah awal yang bagus untuk perang yang sudah berjalan hampir empat tahun."
Sebelumnya, Trump bilang bahwa gencatan senjata dan masalah wilayah Ukraina yang direbut Rusia harus dibahas langsung oleh kedua pemimpin negara yang bertikai. Pertemuan di Gedung Putih ini terjadi beberapa hari setelah dia bertemu Putin di pangkalan militer AS di Alaska, di mana Trump lebih mendukung tuntutan Putin agar Ukraina menyerahkan wilayah yang kini dikuasai Rusia.
"Kita biarkan kedua presiden berbicara dulu, lihat hasilnya," ujar Trump saat bertemu Zelenskyy dan pemimpin Eropa. Dia juga mendukung jaminan keamanan Eropa untuk Ukraina tapi tidak mengirim pasukan AS.
Kementerian Luar Negeri Rusia menolak ide pasukan perdamaian NATO di Ukraina, khawatir akan eskalasi. Pertemuan Trump dan Zelenskyy kali ini lebih baik dibanding Februari lalu, saat Trump marah karena Ukraina dianggap tidak cukup berterima kasih atas bantuan AS.
Zelenskyy datang dengan jas dan kemeja, berbeda dari penampilan kasual sebelumnya yang dia bilang sebagai bentuk solidaritas dengan pasukan Ukraina. Trump juga bercanda soal penundaan pemilu di Ukraina karena perang, yang menurutnya tidak akan diterima di AS.
Pemimpin Eropa yang hadir ingin melindungi kepentingan Ukraina dan mencegah agresi Rusia meluas. Mereka berharap bisa segera ada gencatan senjata, tapi Trump lebih fokus pada kesepakatan damai jangka panjang.
"Ini langkah besar," kata Sekjen NATO Mark Rutte soal komitmen Trump. Zelenskyy bilang Ukraina butuh pasukan kuat dan jaminan keamanan dari sekutu. Sementara Putin tetap ingin menguasai seluruh wilayah Donbas.
Trump berencana berbicara lagi dengan Putin setelah pertemuan ini. "Dalam satu atau dua minggu, kita akan tahu apakah perang bisa berakhir atau terus berlanjut," ujarnya.