Trimble Andalkan AI untuk Atasi Hambatan Alur Kerja di Industri Truk pada Insight 2025

Di New Orleans, perusahaan Trimble meluncurkan produk-produk baru yang menggunakan teknologi AI. Peluncuran ini dilakukan pada konferensi teknologi mereka, Insight Tech Conference 2025. Tujuannya adalah untuk mempercepat otomatisasi dan konektivitas di sektor transportasi dan logistik.

Konferensi ini dihadiri sekitar 700 orang dan menampilkan lebih dari 200 sesi informasi dan demo produk.

CEO Rob Painter dan wakil presiden Michael Kornhauser menjelaskan strategi mereka. Strateginya fokus pada menghubungkan data, orang, dan alur kerja dengan satu sistem yang cerdas.

Painter berkata, “Kami pilih masa depan dimana ekosistem terhubung kami adalah hal yang hebat, yang mengubah industri kami. Tugas kami adalah memberikan keyakinan.”

Trimble adalah penyedia teknologi untuk perusahaan truk, broker kargo, dan penyedia logistik. Mereka juga beroperasi di industri konstruksi dan geospatial.

Pengumuman utama adalah debut Trimble TMS, sebuah sistem manajemen transportasi baru yang berbasis cloud dan dirancang untuk era AI.

Kornhauser mengatakan, “Ini adalah dasar untuk masa depan terhubung Anda. Trimble TMS bukan hanya upgrade. Ini adalah satu-satunya TMS yang terhubung, cloud-first, dan ditenagai AI. Yang membuatnya unik adalah ia dibangun untuk operasi kompleks perusahaan transportasi besar.”

Kornhauser menekankan bahwa TMS baru ini dapat diatur (configurable), bukan disesuaikan (customizable). Hal ini untuk mengurangi risiko yang terkait dengan perangkat lunak yang dibuat khusus.

“Pelanggan paham bahwa software yang disesuaikan hanya untuk mereka itu berisiko untuk bisnis mereka,” katanya. “Tujuan kami adalah mengubah kustomisasi menjadi konfigurasi.”

Painter menambahkan bahwa platform baru ini dirancang untuk menjadi “sistem kecerdasan” untuk armada. Orang-orang terinspirasi oleh sistem kecerdasan, bukan hanya sistem pencatatan.

TMS baru ini menanamkan AI di tujuh modul untuk mengotomatiskan fungsi dari pesanan hingga pembayaran dan memberikan wawasan prediktif.

MEMBACA  Perusahaan Investasi Barat Melaporkan Hasil Keuangan untuk Kuartal Ketiga tahun 2024 oleh Investing.com

Sistem ini bisa digunakan sebagai platform lengkap atau digabungkan dengan produk Trimble TMS yang sudah ada.

Trimble juga memperkenalkan sekelompok agen AI yang mengotomatiskan tugas-tugas administratif, seperti:

  • Order Intake Agent – Otomatis mengambil dan memasukkan data dari email atau PDF.
  • Invoice Scanning Agent – Memindai PDF dan memasukkan data perbaikan langsung ke sistem.
  • Road Call Agent – Mendengarkan percakapan telepon pengemudi dan secara otomatis membuka tiket kerusakan.

Kornhauser berkata agen-agen ini menghilangkan hambatan manual yang memperlambat operasi. Pilot project dengan pelanggan menunjukkan bahwa AI tidak hanya menghemat waktu tetapi juga meningkatkan akurasi.

Painter menambahkan bahwa pelanggan sudah melihat nilainya: “Dengan solusi dari kami, kami dapat memberikan nilai AI sekarang — bukan hanya teori.”

Trimble juga memperluas ekosistem terhubungnya dengan integrasi baru untuk mengatasi tantangan industri, seperti retensi pengemudi.

Trimble Fleet Hub menjadi pusat perhatian — sebuah platform komunikasi yang menghubungkan dispatcher dengan pengemudi dengan lebih cepat.

Kornhauser mengatakan visi mereka untuk Fleet Hub adalah menciptakan satu tampilan untuk armada dimana manager dan pengemudi bisa tetap terhubung secara real-time.

Dia mengatakan Fleet Hub adalah “lompatan teknologi yang signifikan,” yang menggantikan banyak integrasi telematika dengan satu tautan yang standar.

Trimble juga memperluas Freight Marketplace-nya, memberikan kemampuan kepada pengirim barang untuk memeriksa operator angkutan dengan AI.

Untuk pengangkut bahan bakar, sebuah integrasi baru mengurangi skenario “no-load” yang mahal dan penahanan pengemudi.

“Kami mempercepat aliran bahan bakar dari terminal ke tangki,” kata Kornhauser.

Trimble menekankan masa depan yang dibangun di sekitar data terhubung, otomatisasi AI, dan deployment yang fleksibel.

Painter mengatakan pergeseran ke lingkungan cloud sangat penting untuk membuka data armada dan mengembangkan alur kerja, terutama karena pengiriman global diperkirakan akan tiga kali lipat pada tahun 2050.

Kedua pemimpin tersebut mengatakan tekanan pasar mempercepat kebutuhan akan otomatisasi, terutama karena operator menghadapi margin yang ketat.

“Anda menjual teknologi kepada armada dengan nilai — dan ROI-nya sangat nyata,” kata Kornhauser. “Alat kami membantu operator mengembangkan bisnis mereka tanpa menambah jumlah karyawan.”

Kedua eksekutif menekankan bahwa AI tidak menggantikan orang, tetapi meningkatkan mereka. “Tugas kami adalah menghilangkan tugas manual, mengurangi tugas yang rawan kesalahan, dan membebaskan pekerja untuk melakukan pekerjaan tingkat yang lebih tinggi,” kata Kornhauser.

MEMBACA  Angkatan Udara Indonesia dan Prancis Memperkuat Kerja Sama Pertahanan