Tindakan Mengejutkan Trump Senilai $100 Ribu Picu Kekacauan dalam Proses H-1B Hanya dalam Satu Hari

Presiden Donald Trump baru saja membuat rencana untuk mengubah sistem imigrasi Amerika. Rencana ini membuat banyak pekerja imigran bingung, terutama tentang biaya visa baru sebesar $100,000 untuk pekerja teknologi terampil.

Karena kebingungan itu, Gedung Putih harus buru-buru menjelaskan pada hari Sabtu bahwa biaya ini hanya untuk aplikasi visa baru. Mereka yang sudah memegang visa H-1B tidak akan dikenakan biaya ini saat ingin kembali masuk ke AS.

“Pemegang visa H-1B yang saat ini berada di luar negeri TIDAK akan dikenakan biaya $100,000 untuk masuk kembali,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam sebuah postingan di X. “Ini hanya berlaku untuk visa baru, bukan perpanjangan, dan bukan untuk pemegang visa saat ini.”

Biaya baru ini mulai berlaku pada hari Minggu jam 12:01 pagi waktu ET. Rencananya, biaya ini hanya untuk sementara, selama satu tahun, tapi bisa diperpanjang jika pemerintah merasa perlu.

Namun, pengacara imigrasi khawatir aturan baru ini akan mengacaukan hidup banyak pekerja terampil dan berdampak buruk pada bisnis di Amerika. Kathleen Campbell Walker, seorang pengacara, bilang aturan ini “menciptakan kekacauan total” karena pemberitahuannya sangat mendadak.

Pemerintah India juga menyatakan kekhawatiran karena banyak pekerja teknologi mereka yang menggunakan visa H-1B. Lebih dari 70% pemegang visa H-1B berasal dari India. Mereka khawatir biaya tinggi ini akan mengganggu kehidupan keluarga.

Trump juga memperkenalkan visa “kartu emas” seharga $1 juta untuk orang kaya yang ingin berimigrasi ke AS. Langkah-langkah Trump ini kemungkinan besar akan menghadapi tantangan hukum.

Tentang visa H-1B, visa ini sebenarnya untuk pekerjaan terampil yang membutuhkan setidaknya gelar sarjana. Tapi banyak kritikus bilang visa ini sering disalahgunakan untuk menggantikan pekerja Amerika dengan pekerja dari luar negeri yang dibayar lebih rendah.

MEMBACA  Hari Prime vs. Black Friday: Promo Mana yang Lebih Baik?

Trump dan Menteri Perdagangan-nya, Howard Lutnick, bersikeras bahwa industri teknologi tidak akan menentang langkah ini. Tapi perwakilan dari perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Google, dan Meta tidak langsung memberikan komentar.

Lutnick mengatakan biaya baru ini mungkin akan membuat jumlah visa H-1B yang diterbitkan jadi jauh lebih sedikit dari kuota tahunan, karena bagi perusahaan, harganya sudah “tidak ekonomis lagi.”