Pasar proyek Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mengalami penurunan tajam dalam lima bulan pertama tahun 2025, dengan kontrak yang diberikan turun 39% dibanding periode sama tahun lalu.
Penurunan ini dipicu oleh melambatnya program megaproyek Arab Saudi dan penghematan anggaran di kawasan, sehingga total nilai kontrak baru hanya $67 miliar, turun dari $110 miliar di 2024.
Meski menandai pelambatan boom konstruksi, angka ini bukan berarti aktivitas berhenti. Masih banyak proyek berjalan dan rencana baru di sektor penerbangan, olahraga, properti, infrastruktur publik, dan KPS, yang menawarkan peluang besar bagi kontraktor dan investor.
UEA hampir menyamai performa 2024 dan kini memimpin GCC dalam belanja proyek. Klien kunci Arab Saudi seperti Diriyah Company dan Roshn Group tetap memberi kontrak, walau lebih lambat.
Sejak 2017, fokus pasar konstruksi Arab Saudi adalah megaproyek seperti Neom, The Red Sea, Diriyah, Qiddiya, dan Roshn. Kini, perhatian beralih ke proyek event dan skema di Riyadh, seperti perluasan Metro Riyadh senilai $800-900 juta.
Arab Saudi akan jadi tuan rumah Piala Asia AFC 2027, Asian Winter Games 2029, World Expo 2030, Piala Dunia FIFA 2034, dan Asian Games 2034. Ini mendorong pembangunan stadion dan infrastruktur pendukung, termasuk 11 stadion baru untuk Piala Dunia.
Expo 2030 Riyadh akan dibangun di lahan 6 km² dekat Bandara King Salman, dengan biaya $7-10 miliar. Maroko juga gencar membangun untuk Piala Dunia 2030, termasuk stadion Grand Stade Hassan II senilai $320 juta dan peningkatan bandara serta kereta cepat.
Penerbangan jadi fokus utama GCC. Proyek besar seperti Bandara King Salman di Riyadh dan Al-Maktoum di Dubai sedang berjalan. Pasar properti Dubai juga tetap aktif dengan peluncuran menara pencakar langit baru.
Untuk atasi kemacetan, Dubai membangun perluasan Metro Blue Line senilai $5,5 miliar dan merencanakan Gold Line. Sektor swasta juga semakin dilibatkan dalam proyek infrastruktur melalui skema KPS, terutama di Arab Saudi dan UEA.
Meski ada tantangan, kawasan Timur Tengah tetap menawarkan peluang konstruksi besar, terutama untuk proyek event seperti Piala Dunia dan Expo 2030, serta pembangunan infrastruktur dan properti.