Tiga Saham yang Wajib Ada di Portofolio Senilai Satu Juta Dolar

hynci / iStock via Getty Images

Karena inflasi beberapa dekade terakhir, punya portofolio tujuh digit tidak seperti dulu lagi. Sebenarnya, banyak ahli keuangan menyarankan bahwa para baby boomer perlu menabung sekitar $900,000 untuk masa pensiun supaya bisa pertahankan gaya hidup mereka. Tentu saja, bagi yang rencana liburan mewah atau pengeluaran lebih besar, akan butuh lebih dari $1 juta untuk capai tujuan ini.

Operasi cloud Google (GOOG) tumbuh 35% tahun ke tahun di kuartal lalu.

Fortis umumkan rencana belanja modal $28.8B untuk lima tahun kedepan.

Coca-Cola targetkan arus kas $12B dalam sekitar satu tahun kedepan.

Jika kamu mikirin pensiun atau kenal seseorang yang akan pensiun, ada tiga pertanyaan singkat yang bikin banyak orang Amerika sadar mereka bisa pensiun lebih cepat dari yang dikira. Luangkan waktu 5 menit untuk pelajari lebih lanjut disini

Tapi, untuk setiap investor yang punya portofolio tujuh digit (atau ingin memilikinya), ini tiga saham yang menurutku harus ada di portofolio itu untuk dapat return yang bisa lawan efek negatif dari inflasi.

Saham Magnificent 7 yang paling aku sukai akhir-akhir ini adalah Alphabet (NASDAQ:GOOG). Investor jangka panjang yang butuh pertumbuhan modal besar untuk lawan inflasi sudah dapat untung dengan pegang saham seperti Alphabet dalam jangka panjang. Menurutku, tidak ada yang berubah dari rencana pertumbuhan jangka panjang Alphabet, dan berita terbaru malah tunjukkan bahwa Alphabet mungkin akan percepat pertumbuhan di kuartal-kuartal mendatang.

Investasi besar perusahaan di AI lewat model Gemini buat mereka jadi pemimpin di bidang LLM yang sangat dicari. Masalahnya, untuk bisnis inti pencarian Alphabet, AI jadi ancaman unik yang jarang ada di teknologi lain. Jadi, kemampuan Alphabet untuk tetap jadi pemimpin di dunia AI lebih penting dibanding perusahaan lain.

MEMBACA  Jim Cramer soal Toast: "Saya Menganjurkan untuk Bersabar"

Tapi, kekuatan di bisnis inti lain seperti operasi cloud (yang tumbuh 35% tahun ke tahun kuartal ini) tetap jadi poin jual yang bagus untuk investor. Dan dengan Warren Buffett’s Berkshire Hathaway (NYSE:BRK-B) baru-baru ini investasi besar di Alphabet, aku pikir ini memperkuat tesis bahwa ini adalah saham pertumbuhan kelas dunia dengan harga yang wajar sekarang.

Cerita Berlanjut

Dari segi stabilitas portofolio dan return total jangka panjang yang kuat (didorong oleh pertumbuhan dividen kelas dunia), Fortis (NYSE:FTS) punya sedikit pesaing yang bisa menyaingi profil perusahaan ini.

Status perusahaan sebagai perusahaan utilitas dari Kanada adalah alasan Fortis tetap jadi pilihan teratas yang sering terlewat dan kurang dihargai di sektor ini. Dengan yield dividen sekarang 3.5%, dan salah satu catatan terbaik untuk pertumbuhan dividen saham Kanada (51 tahun berturut-turut naik, dan masih terus), banyak hal yang disuka dari kasus fundamental bahwa Fortis bisa berikan return total yang konsisten seiring waktu.

Rencana belanja modal $28.8 miliar yang baru diumumkan untuk lima tahun ke depan harusnya perkuat profil penghasilan arus kas mereka selama periode ini. Dan dengan laba per saham naik 42% tahun ke tahun karena efisiensi operasi dan kenaikan harga, ada banyak ruang di neraca keuangan Fortis untuk lakukan investasi ini dan bayar dividen yang terus naik.

Aku masih berpikir bahwa sektor utilitas adalah cara terbaik untuk manfaatkan kenaikan penggunaan listrik karena revolusi AI. Bagi yang cari saham yang belum banyak diketahui orang, Fortis adalah pilihan yang bagus untuk dieksplor.

Dari segi merek paling dikenal di dunia, Coca-Cola (NYSE:KO) pastinya ada di puncak daftar, merek yang 9 dari 10 orang bisa kenali dari jauh.

MEMBACA  Dua pria Estonia berusia 39 tahun diduga sebagai otak di balik penipuan besar-besaran setengah miliar yang menargetkan ribuan investor Amerika Serikat.

Saham lain yang dipegang Warren Buffett (selama dekade, mungkin ku tambahkan), Coca-Cola terus hasilkan return total yang kuat dengan cara yang mirip seperti Fortis di atas.

Tapi, dominasi merek Coca-Cola di industri yang marginnya tinggi dan didorong volume mengharuskan perusahaan untuk berinovasi lebih agar konsumen tetap kembali. Seperti yang kita lihat dengan kenaikan harga karena inflasi di sektor lain (dan konsumen melawan serta memperlambat pembelian barang bermerek), pertanyaannya adalah seberapa besar kekuatan harga Coca-Cola ke depannya.

Menurutku jawabannya adalah “cukup banyak,” meski aku tidak terlalu yakin sampai sejauh mana jika perusahaan terus naikkan harga dari sini. Tapi selama tim manajemen Coca-Cola bisa terus penuhi target efisiensi, mencapai target arus kas $12 miliar dalam sekitar satu tahun ke depan seharusnya mungkin. Jika itu terjadi, aku pikir banyak investor akan menyesal tidak beli saham KO saat turun harganya.

Kamu mungkin pikir pensiun adalah tentang memilih saham atau ETF terbaik, tapi kamu salah. Lihat, bahkan investasi bagus bisa jadi beban saat pensiun. Bedanya ada pada hal sederhana: akumulasi vs distribusi. Perbedaan ini bikin jutaan orang pikir ulang rencana mereka.

Kabarnya bagus? Setelah jawab tiga pertanyaan singkat, banyak orang Amerika menemukan mereka bisa pensiun lebih awal dari yang dikira. Jika kamu mikirin pensiun atau kenal seseorang yang akan pensiun, luangkan waktu 5 menit untuk pelajari lebih lanjut disini.