Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, bisa berfungsi sebagai lindung nilai inflasi jika ketegangan perdagangan yang didorong tarif Presiden Donald Trump menggerus supremasi global dolar AS, menurut analisis dari Messari.
“Seiring waktu, kami percaya [tarif] bisa menyebabkan Bitcoin terlepas dari ekuitas AS,” kata Dylan Bane, Enterprise Research Analyst di Messari, sebuah perusahaan riset kripto. “Mungkin semakin dilihat bukan sebagai proksi saham teknologi atau perdagangan yang berisiko, tetapi sebagai lindung nilai inflasi yang kredibel dan penyimpan nilai jangka panjang.”
Meskipun Messari mengharapkan Bitcoin tetap mempertahankan korelasi tinggi dengan pasar ekuitas AS dalam waktu dekat, mereka memperkirakan pergeseran besar dalam jangka panjang.
“Tarif yang terus berlanjut bisa memacu perubahan ekonomi struktural, menyebabkan pemisahan Bitcoin dari aset tradisional karena diakui sebagai penyimpan nilai independen,” kata Bane dari Messari.
Saat ini, investor melihat Bitcoin sebagai terkait erat dengan S&P 500, dengan korelasinya kadang mencapai lebih dari 70%. “Sebagian besar investor tidak melihat Bitcoin sebagai penyimpan nilai yang benar-benar independen,” kata Bane, menambahkan bahwa tarif bisa menjadi pendorong untuk meruntuhkan “peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.”
Ini adalah pandangan yang semakin sering diucapkan oleh pemimpin keuangan. Bulan lalu, Larry Fink, CEO manajer aset terbesar di dunia, BlackRock, mengatakan bahwa dolar AS berisiko menyerahkan tempatnya kepada Bitcoin. “Jika AS tidak mengendalikan utangnya, jika defisit terus membengkak, Amerika berisiko kehilangan posisi [mata uang cadangan] ke aset digital seperti Bitcoin,” kata Fink.
Berita ini datang di tengah kekhawatiran AS yang meningkat tentang inflasi, dengan ketidakpastian tinggi yang disebut oleh ketua Federal Reserve minggu ini di tengah ketegangan perdagangan yang berlanjut. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menarik kemarahan Trump pada hari Kamis, setelah menyoroti bahwa tarifnya mungkin memperburuk inflasi dan menciptakan perlambatan ekonomi. “Pemecatan Powell tidak bisa datang cukup cepat!” kata Trump di media sosial.
Di tengah perkembangan ini, analis Bitcoin melihat peluang untuk minat yang diperbarui dalam kripto, terutama sebagai alternatif terhadap sistem moneter terpusat dan tradisional.
“Ketidakpastian ekonomi yang lebih luas dan ketidakpercayaan institusi yang datang.. juga bisa mendorong minat yang lebih besar dalam kripto secara lebih luas sebagai infrastruktur keuangan yang tidak bergantung pada satu pemerintah atau otoritas moneter,” kata Bane.
Bitcoin saat ini diperdagangkan dengan harga sekitar $84.000 setelah melewati harga tertinggi sepanjang masa baru sebesar $109.000 pada bulan Januari.