Tarif Trump 100% untuk Obat-Obatan akan ‘Pukulan Keras bagi Konsumen AS’

Presiden Trump baru aja memutuskan untuk menerapkan tarif 100% pada obat-obatan impor yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober. Keputusan ini langsung bikin harga saham perusahaan farmasi luar negeri turun. Para analis lagi mencoba memahami seberapa besar kerugian untuk bisnis obat-obatan.

"Mulai 1 Oktober 2025, kita akan kenakan Tarif 100% untuk semua Produk Farmasi bermerek atau berpaten, kecuali jika Perusahaan SEDANG MEMBANGUN pabriknya di Amerika," kata presiden di media sosial. "’SEDANG MEMBANGUN’ artinya sudah ‘mulai konstruksi’ atau ‘sedang dibangun’. Jadi, tidak akan ada Tarif untuk Produk Farmasi ini jika pembangunannya sudah dimulai."

Kabur buruknya: tarif obat ini akan "jadi pukulan bisnis yang signifikan bagi konsumen AS," menurut analis Oxford Economics, Louise Loo. Eksportir dari China, Vietnam, dan Malaysia juga akan terdampak oleh penyelidikan lain yang diperintahkan Trump.

Kabur baiknya: Ada beberapa celah dalam proposal Trump yang artinya dampak pajak baru ini mungkin terbatas.

Pagi ini, perusahaan farmasi Asia lihat nilai pasarnya berkurang karena trader menjual saham farmasi asing. Misalnya, perusahaan farmasi jadi yang performanya paling jelek di indeks Nikkei Jepang.

Di Eropa, saham Novo Nordisk dari Denmark turun 0.43%. Roche dari Swiss turun sedikit. Sanofi Prancis malah naik 0.33% (tapi mungkin ini cuma kenaikan sementara).

Sebaliknya, di AS, saham Pfizer naik 0.64%. Eli Lilly naik 1.13%. Bristol-Myers Squibb tumbuh 0.65%.

Secara sekilas, tarif 100% terlihat keras. Tapi analis berpendapat bahwa Gedung Putih akan dipaksa untuk melonggarkan beberapa aturan.

Celah-celah yang akan memperkecil dampak tarif baru ini adalah:

  • Obat generik tidak termasuk.
  • Perusahaan yang bisa tunjukkan lokasi konstruksi yang sedang berjalan bisa dikecualikan.
  • Perusahaan di Jepang dan Korea "pada dasarnya terlindungi oleh perjanjian dagang," tambah Loo.

    Analis lain dari UBS, Paul Donovan, bilang hal yang sama. Dia bilang banyak perusahaan farmasi sudah punya fasilitas di AS, jadi mungkin mudah bagi mereka untuk sekadar memperluas fasilitas itu supaya terhindar dari tarif.

    Bahkan, banyak perusahaan AS mungkin sudah terlindungi. Sudah belasan perusahaan obat berjanji akan menghabiskan $350 miliar tahun ini untuk manufaktur dan penelitian di AS.

    Meski begitu, industri farmasi besar secara resmi tidak senang. Seorang juru bicara asosiasi farmasi AS bilang bahwa tarif bisa membahayakan rencana investasi karena uang yang dipakai untuk bayar tarif tidak bisa dipakai untuk investasi di manufaktur Amerika atau pengobatan baru.

MEMBACA  Miliarder ini mengatakan pasar sangat yakin Trump akan menang bulan depan