Strategis Wall Street Berebut Tingkatkan Proyeksi Indeks S&P 500 Demam AI Perkuat Optimisme Ekonomi AS

Di Wall Street, alasan untuk optimis tentang saham sekarang sangat terkait dengan satu hal: kecerdasan buatan.

Analis dari Wells Fargo, Barclays, dan Deutsche Bank semua menaikan target untuk indeks S&P 500 minggu ini. Mereka bilang laba perusahaan yang kuat dan investasi di AI yang masih tinggi adalah alasan utama pasar bisa naik lagi.

Deutsche Bank naikan ramalan mereka untuk tahun 2025 jadi 7.000, dari yang sebelumnya 6.550. Ini ramalan paling optimis minggu ini. Analis utama mereka, Binky Chadha, lihat ada peluang untuk kenaikan market yang merata, tidak hanya terpusat pada perusahaan-perusahaan raksasa.

Wells Fargo pasang target akhir tahun di 6.650 untuk S&P 500 dan perkirakan capai 7.200 di akhir 2026. Barclays juga naikan ramalan 2025 mereka ke 6.450.

Ed Yardeni dari Yardeni Research juga jadi lebih optimis. Dia naikan target akhir tahunnya ke 6.800. Dia kasih kemungkinan 55% untuk skenario dasarnya, 25% untuk market lonjak cepat ke 7.000, dan hanya 20% untuk koreksi. Kemungkinan lonjak akan lebih besar jika Federal Reserve turunkan suku bunga minggu depan.

Ini semua terjadi saat inflasi naik sedikit dan data tenaga kerja menunjukkan pelemahan. Indeks Harga Konsumen naik 2.9% di Agustus. Klaim pengangguran mingguan juga melonjak ke level tertinggi dalam hampir 4 tahun. Meski harga tetap tinggi, pasar masih perkirakan Fed akan turunkan suku bunga.

Campuran antara inflasi yang bertahan, data kerja yang lemah, dan harga saham yang sudah mahal bikin orang fokus pada kelemahan rally ini, terutama ketergantungannya pada segelintir saham teknologi besar.

Wells Fargo akui ada "gelembung" di pasar, tapi mereka yakini rally akan terus selama investasi AI tetap kuat. Barclays juga punya pandangan positif untuk sektor teknologi karena AI.

MEMBACA  Pasaman Barat Optimalkan 500 Ha untuk Tingkatkan Produksi Padi

Walaupun analis juga peringatkan risiko ekonomi, dari masalah tenaga kerja sampai stagnasi, konsensusnya tetap optimis dengan hati-hati. Seperti kata salah satu analis, "Kondisi makro under pressure. Tapi kami lihatnya sebagai ‘glass half full’."

Upgrade ramalan ini nambahin daftar panggilan bullish minggu-minggu terakhir. Pasar mencapai level rekor minggu ini setelah cepat pulih dari titik terendah April. S&P 500 sudah naik 11% tahun ini, sementara Nasdaq naik lebih dari 13%. Bahkan indeks untuk perusahaan kecil mendekati kenaikan dua digit, semua didorong optimisme bahwa Fed akan segera turunkan suku bunga.

Dalam kondisi ini, analis bilang belanja untuk pusat data, adopsi software, dan produktivitas dari AI adalah kunci untuk pertumbuhan laba. Seperti ditulis analis Wells Fargo, "Musik berhenti ketika investasi AI berhenti. Nikmati pestanya."

Momentum AI ditekankan minggu ini ketika saham Oracle melonjak lebih dari 30% setelah perusahaan proyeksikan pendapatan cloud berbasis AI mereka akan melesat.