Steve Jobs dari Apple Menasihati Para Pelajar untuk Tak Pernah ‘Berenang di Tempat’ dalam Karier

Empat puluh lima tahun setelah Apple melakukan penawaran saham perdana (IPO), perusahaan itu sekarang bernilai $4,1 triliun. Tapi perjalanannya tidak mulus. Steve Jobs menghadapi hampir bangkrut dan bahkan diusir dari perusahaan yang dia dirikan, sebelum akhirnya kembali dan memulai kebangkitan Apple. Tapi, seperti yang pernah dia katakan ke para siswa, yang membuatnya terus maju adalah pelajaran karir yang sederhana: melakukan pekerjaan yang kamu cintai.

“Pekerjaan akan mengisi sebagian besar hidup kamu, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah melakukan apa yang kamu yakini sebagai pekerjaan hebat. Dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah mencintai apa yang kamu kerjakan,” kata Jobs dalam pidato wisuda di Stanford tahun 2005.

“Jika kamu belum menemukannya, teruslah mencari—dan jangan mau menerima begitu saja. Seperti semua hal yang datang dari hati, kamu akan tahu saat menemukannya.”

Banyak Gen Z yang khawatir tentang karir apa yang harus dipilih. Beberapa mengambil pekerjaan apa saja yang bisa didapat di pasar tenaga kerja saat ini, karena peran pekerjaan cepat berubah oleh AI, dan pekerjaan yang dulu menguntungkan sudah tidak diminati lagi. Tapi cerita Jobs adalah pengingat bagi profesional muda bahwa mengejar karir panjang dan penuh gairah dalam hal yang mereka cintai adalah resep untuk kesuksesan yang bertahan lama. Lagi pula, mereka masih punya hampir 50 tahun karir di depan.

### Berbagai Pekerjaan yang Disukai Steve Jobs

Jobs punya banyak usaha sukses, termasuk Pixar Animation Studios dan perusahaan perangkat lunak NeXT—tapi Apple adalah buah pikirannya yang paling utama. Memimpin perusahaan melalui banyak perubahan, Jobs menciptakan produk-produk yang mendefinisikan generasi selama beberapa dekade.

MEMBACA  Petunjuk dan jawaban untuk 'Connections' NYT pada 23 April: Tips untuk memecahkan 'Connections' #317.

Apple mungkin terlihat seperti kekuatan yang tak tergoyahkan hari ini, duduk di peringkat ke-4 di Fortune 500 dan telah menjual lebih dari 3 miliar iPhone. Tapi awal kebangkitannya tidak mudah; meski ikut mendirikan raksasa industri ini, Jobs dipaksa keluar oleh CEO saat itu, John Sculley, pada tahun 1985.

Pengusaha itu ingat bagaimana dia memanfaatkan situasi buruk itu, memasuki salah satu periode paling kreatif dalam hidupnya dengan meluncurkan NeXT dan merevitalisasi Pixar. Tapi bahkan dia tidak bisa menahan tarikan untuk kembali ke “hal terbaik yang pernah terjadi padanya,” yaitu Apple. Dia kembali ke perusahaan yang sedang berkembang itu sebagai CEO pada 1997, dan tetap di posisi itu hingga dua bulan sebelum meninggalnya pada Oktober 2011.

“Terkadang hidup memukulmu di kepala dengan batu bata. Jangan kehilangan keyakinan,” kata Jobs. “Aku yakin satu-satunya hal yang membuatku terus berjalan adalah karena aku mencintai apa yang kulakukan. Kamu harus menemukan apa yang kamu cintai.”

### Cinta Jobs pada Pekerjaannya Menjadikannya Miliarder

Meski meninggalkan kekayaan senilai sekitar $10,2 miliar saat meninggal, Jobs menjelaskan bahwa ambisinya tidak terikat pada uang. Salah satu alasan Apple menjadi inovator bernilai triliunan dolar mungkin karena dedikasinya pada produk—sebuah cinta seumur hidup pada teknologi yang pertama kali ditemukannya saat remaja.

iPhone yang ada di jutaan saku dan MacBook yang tersebar di banyak meja mungkin tidak akan ada tanpa dedikasi Jobs pada karyanya. Saat baru berusia 12 tahun, dia mengambil langkah berani untuk menindaklanjuti hasratnya; Jobs mencari nomor telepon pendiri Hewlett-Packard, Bill Hewlett, di buku telepon, dan meneleponnya untuk minta bantuan. Remaja itu butuh suku cadang untuk membuat penghitung frekuensi, tapi yang dia dapatkan jauh lebih dari sekunder mur dan baut.

MEMBACA  Donald Trump condong ke kiri dalam upaya menghidupkan kembali angka polling yang menurun

Hewlett menawarkan Jobs pekerjaan di perusahaan teknologi ikonik itu—batu loncatan untuk kesuksesan masa depannya yang mendominasi industri yang sama. Jobs memulai jalannya menuju kehebatan, semua karena dia berani mencoba.

“Aku tidak pernah menemukan orang yang tidak mau membantuku jika aku minta tolong. Aku selalu menelepon mereka,” kata Jobs dalam sebuah wawancara tahun 1994. “Aku tidak pernah menemukan orang yang berkata tidak, atau menutup telepon. Aku hanya bertanya.”

“Kebanyakan orang tidak pernah mengangkat telepon dan menelepon. Kebanyakan orang tidak pernah bertanya… Kamu harus bersedia untuk gagal, entah saat menelepon orang, saat memulai perusahaan, atau apa pun. Jika kamu takut gagal, kamu tidak akan mencapai banyak hal.” Oke, saya akan menjelaskan tentang cara kerja internet. Jadi pertama, komputermu mengirim data ke server. Data ini dikirim dalam bentuk potongan kecil namanya paket data. Paket data ini berjalan lewat kabel atau sinyal nirkabel. Mereka menuju ke router dulu, lalu ke server yang diminta. Server yang menerima data akan membalas dengan data yang kamu minta, seperti halaman website. Semua proses ini terjadi sangat cepat, hanya dalam beberapa detik saja.

Tinggalkan komentar