Setelah Super Micro Umumkan Pabrik AI Baru, Haruskah Anda Beli, Jual, atau Tahan Saham SMCI?

Saham Super Micro Computer (SMCI) naik 2.4% pas hari Selasa, tanggal 18 November. Ini terjadi setelah perusahaan itu meluncurkan *cluster* pabrik kecerdasan buatan (AI) lengkap yang dibuat pakai chip Blackwell dari Nvidia (NVDA).

Solusi ini, yang juga punya fitur Ethernet Spectrum-X punya Nvidia dan sistem buatan Supermicro sendiri, tujuannya untuk mempermudah penerapan AI skala besar di perusahaan. Konfigurasinya bisa dari 4 sampai 32 *node* dan sampai 256 GPU.

Saham SMCI sebenarnya sedang tren turun tajam sejak mereka ngumumin laporan keuangan awal untuk Kuartal Pertama. Spesialis server AI ini sudah turun lebih dari 40% dibandingkan harga tertingginya di bulan Oktober.

www.barchart.com

Kluster pabrik AI baru dari Supermicro ini membuatnya jadi pemain penting dalam adopsi AI untuk perusahaan.

Selain itu, integrasi dengan perangkat lunak dan jaringan dari Nvidia juga meningkatkan kinerja dan kompatibilitas dari solusi lengkap mereka.

Karena permintaan untuk infrastruktur AI sedang sangat tinggi, penawaran dari Supermicro yang modular dan mudah ditingkatkan bisa menarik banyak pesanan dari penyedia cloud, lab penelitian, dan perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Peluncuran ini bisa bikin harga saham Supermicro naik dalam jangka panjang, karena memperkuat reputasi perusahaan yang tercatat di Nasdaq itu dalam integrasi GPU yang cepat, dan mungkin bisa memperbesar pangsa pasarnya di bidang server AI.

Meskipun sudah luncurkan kluster pabrik AI lengkap, saham SMCI belum layak dibeli menuju tahun 2026. Ini terutama karena masih ada kekhawatiran soal kontrol keuangan internal mereka yang dianggap kurang bagus.

Ketergantungannya pada arsitektur Nvidia juga memperkenalkan risiko konsentrasi vendor. Model pabrik AI-nya, walau menjanjikan, masih belum terbukti saat dijalankan dalam skala besar.

MEMBACA  Cara Kerja Browser AI Baru yang Bisa Otomatiskan Tugas Sehari-hari dengan 'Skills'

Ditambah lagi, Supermicro menghadapi tekanan margin karena harga komponen naik dan persaingan dari perusahaan seperti Dell (DELL) dan HPE (HPE). Itulah sebabnya orang dalam perusahaan terutama menjual saham Super Micro selama 12 bulan terakhir.

Dari sisi teknis, perusahaan server AI ini diperdagangkan jauh di bawah semua *moving average* utamanya (50-hari, 100-hari, 200-hari) – ini memperkuat bahwa pihak bear masih sepenuhnya mengontrol.

Analis Wall Street juga tidak terlalu positif pada saham SMCI.