Saham perusahaan China, Zijin Gold International, naik lebih dari 60% pada hari pertama di Hong Kong. Mereka berhasil dapatkan lebih dari $3 miliar dalam penawaran saham perdana (IPO) yang terbesar tahun ini.
Kenaikan besar ini terjadi saat harga emas terus mencapai rekor tertinggi. Banyak orang beli emas untuk melindungi uang mereka dari perubahan pasar dan karena suku bunga AS diperkirakan turun.
Kemungkinan pemerintah AS tutup juga bantu dorong harga logam mulia ini. Harganya sempat capai puncak $3,867.89.
Para analis bilang harga bisa capai $4,000, karena sudah naik hampir 50% sejak awal tahun.
Zijin Gold—bagian dari Zijin Mining, perusahaan tambang terbesar di China—melonjak 67% ke 120 dolar Hong Kong. Ini membuat nilai perusahaanya sekitar 300 miliar dolar Hong Kong.
Mereka adalah salah satu produsen emas dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan kepentingan di delapan tambang di Asia Tengah, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.
Perusahaan ini bilang punya pengalaman luas dalam merger dan akuisisi tambang di seluruh dunia.
“Mereka punya kemampuan kuat untuk mengatur biaya, beberapa tambang kami langsung untung setelah dibeli,” kata perusahaan itu.
Uang dari IPO akan dipakai untuk bayar akuisisi tambang emas di Kazakhstan, dan untuk perbarui serta bangun tambang yang sudah ada dalam lima tahun ke depan.
Permintaan global untuk emas diperkirakan tumbuh karena bank sentral banyak yang cari cara untuk jaga nilai uang dan diversifikasi risiko.
Harga emas juga akan didukung karena kualitas tambang menurun dan biaya mengambil emas semakin mahal.
Menteri keuangan Hong Kong, Paul Chan, bilang IPO tahun ini sudah kumpulkan hampir 150 miliar dolar Hong Kong, peringkat nomor satu secara global.
Firma akuntansi Deloitte minggu lalu bilang mereka perkirakan Hong Kong akan ada lebih dari 80 IPO di tahun 2025, yang dapat kumpulkan sampai 280 miliar dolar Hong Kong.