Saham Terus Capai Rekor Tertinggi—Sebagian Besar Perusahaan Lampaui Ekspektasi, Kata JPMorgan

Kenapa saham capai rekor tertinggi? Karena kebanyakan perusahaan melebihi ekspektasi pendapatan dan laba. Dengan inflasi terkendali dan kemungkinan Fed turunkan suku bunga di September, investor tetap optimis. Tapi beberapa analis peringatkan saham tech yang terlalu mahal mungkin tanda koreksi pasar. Pasar global umumnya naik hari ini, sementara Bitcoin turun.

Futures S&P 500 naik pagi ini setelah indeks tutup di rekor tertinggi baru kemarin, capai 6.445,76. Karena inflasi terkontrol, investor asumsikan Fed akan turunkan suku bunga 0,25% di September. Beberapa analis berpikir jika pasar tenaga kerja terus melambat, pemotongan mungkin 0,5%.

Tapi harapan uang lebih murah bagus untuk saham.
Mungkin… terlalu bagus?

Beberapa analis anggap pasar terlalu mahal dan mungkin akan koreksi. Nilai S&P banyak dipengaruhi saham tech, menurut Apollo Management, dan saham-saham ini lebih overvalued sekarang dibanding masa bubble dot com akhir 1990-an. Bubble itu pecah tahun 2000 dan indeks baru pulih 2006.

Tapi ada alasan lain trader tetap suka saham: perusahaan-perusahaan performa sangat bagus, kata JPMorgan. 76% perusahaan yang laporkan hasil Q2 melebihi estimasi laba, dan 77% lebih tinggi dari estimasi pendapatan, kata Dubravko Lakos-Bujas.

89% perusahaan S&P 500 sudah laporkan laba Q2, dengan pertumbuhan pendapatan rata-rata 6,1% dan laba bersih 10,9%.

Dengan performa perusahaan lebih baik dari ekspektasi dan pemotongan suku bunga di September yang hampir pasti, tak heran investor terus beli saham.

Perkembangan pasar sebelum pembukaan di New York:

  • Futures S&P 500 naik 0,2% pagi ini
  • STOXX Europe 600 naik 0,49%
  • FTSE 100 UK naik 0,16%
  • Nikkei 225 Jepang naik 1,3%, rekor baru
  • CSI 300 China naik 0,79%
  • KOSPI Korea Selatan naik 1,08%
  • Nifty 50 India naik 0,69%
  • Bitcoin turun ke $119,9K

    Perkenalkan Fortune Global 500 2025, daftar perusahaan terbesar di dunia. Lihat daftar tahun ini.

MEMBACA  Nvidia Akan Jadi Salah Satu Pemegang Saham Terbesar Intel dengan Investasi Baru | Berita Teknologi