Saham Siemens Energy melonjak 12% pada hari Rabu setelah perusahaan energi terbarukan Jerman tersebut meningkatkan proyeksi untuk tahun ini dan mengumumkan bahwa CEO unit turbin angin yang bermasalah akan digantikan dalam “langkah-langkah restrukturisasi komprehensif.”
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut mengatakan bahwa Jochen Eickholt di Siemens Gamesa memberitahu dewan bahwa dia akan mundur dari posisinya sebagai CEO secara kesepakatan bersama pada 31 Juli, dan akan digantikan oleh Vinod Philip.
“Dalam situasi yang sangat sulit di Siemens Gamesa, Jochen meletakkan dasar-dasar sentral untuk reorganisasi yang sangat diperlukan dan awal baru di dalam Siemens Energy. Adil untuk menekankan bahwa penyebab masalah kualitas tersebut tidak terjadi selama masa jabatannya sebagai CEO,” kata CEO Siemens Energy Christian Bruch dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa Gamesa telah memulai langkah-langkah restrukturisasi komprehensif dan “langkah-langkah untuk pengembangan strategis jangka panjang” untuk meningkatkan margin operasional.
Demand yang kuat untuk peralatan jaringan listrik di tengah “keberhasilan” perusahaan dalam menstabilkan bisnis angin membuat Siemens meningkatkan proyeksi untuk tahun ini.
Untuk tahun ini, perusahaan sekarang mengharapkan pertumbuhan pendapatan yang sebanding antara 10% dan 12% dan margin keuntungan sebelum pos khusus antara -1% dan 1%. Sebelumnya, perusahaan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang sebanding antara 3% dan 7% dan margin keuntungan sebelum pos khusus antara penurunan 2% dan 1%.
Siemens Energy mengalami tahun 2023 yang sulit. Masalah dengan kecacatan manufaktur di Gamesa membuat perusahaan induk mengalami kerugian sebesar 4,6 miliar euro ($4,94 miliar) untuk tahun fiskal tersebut. Sebuah penyelidikan atas masalah kualitas diluncurkan di divisi turbin angin.
Pada bulan Juni, selama waktu yang sangat bergejolak bagi saham tersebut, Siemens Energy membatalkan proyeksi keuntungan dan memperingatkan bahwa kegagalan yang mahal di Gamesa dapat berlanjut selama bertahun-tahun.
Industri angin telah berkembang pesat selama dua dekade terakhir, menurunkan biaya untuk menyaingi — dan terkadang mengalahkan — biaya bahan bakar fosil, sambil meningkatkan efisiensi dengan turbin yang semakin besar dan mengurangi ketergantungan pada subsidi negara. Namun, masalah tahun lalu membuat investor khawatir bahwa masalah Gamesa bisa menjadi gejala masalah yang lebih luas bagi industri tersebut.
Sementara itu pada hari Rabu, Siemens Energy melaporkan pendapatan bersih sebesar 108 juta euro untuk kuartal terakhir dan meningkatkan prospeknya tentang “pertumbuhan yang lebih kuat dan perkembangan kas positif.”
—Elliot Smith dari CNBC berkontribusi pada artikel ini.
Ini adalah berita yang sedang berkembang, harap periksa kembali nanti untuk informasi lebih lanjut.