Saham Kecil Ini Bisa Naik 10 Kali Lipat pada 2030, Tapi Hanya untuk yang Berani

Banteng di Wall Street oleh Alexander Naumann via Pixabay

Ardelyx (ARDX) muncul sebagai peluang bioteknologi kecil yang menarik tapi berisiko. Perusahaan ini udah capai kemajuan besar dengan dua terapi pertama di kelasnya: IBSRELA (tenapanor) untuk sindrom iritasi usus besar dengan konstipasi (IBS-C) dan XPHOZAH (tenapanor) untuk hiperfosfatemia pada pasien penyakit ginjal kronis (CKD) yang cuci darah.

Dengan nilai $1,07 miliar, saham Ardelyx udah naik 542% dalam tiga tahun terakhir. Pendapatan terus tumbuh dan eksekusi bisnis makin baik, Ardelyx siap untuk pertumbuhan yang eksplosif.

www.barchart.com

Ardelyx mulai tahun 2025 dengan kenaikan pendapatan 61% dibanding tahun sebelumnya, jadi $74,1 juta, didorong oleh permintaan tinggi untuk terapi utamanya, IBSRELA dan XPHOZAH. Kinerja di Q1 bikin investor makin percaya pada momentum Ardelyx dan potensi pasarnya jangka panjang.

IBSRELA udah masuk tahun ketiga setelah disetujui FDA. Penjualan bersih obat ini capai $44,4 juta, naik 57% dari tahun lalu, memperkuat posisinya sebagai terapi unggul di pasar IBS-C. Ardelyx catat volume resep tertinggi sejauh ini, dengan peningkatan baik untuk resep baru maupun ulang. Strategi bisnis mereka fokus pada meningkatkan kesadaran dan keyakinan dokter, dan itu berhasil.

Ardelyx tegaskan target penjualan bersih IBSRELA di AS tahun 2025 sebesar $240–250 juta. Perusahaan percaya bahwa peningkatan pangsa pasar dan kebutuhan yang belum terpenuhi bakal bawa IBSRELA ke penjualan puncak lebih dari $1 miliar per tahun. XPHOZAH juga hasilkan penjualan bersih $23,4 juta, naik 55%. Manajemen bilang setelah disesuaikan, pertumbuhan pendapatannya tetap sehat di 30%.

Di Q1, pasar dialisis CKD terganggu karena hilangnya cakupan Medicare Part D untuk terapi penurun fosfat. Tapi Ardelyx berhasil atasi situasi ini, pastiin pasien baik dari Medicare maupun non-Medicare tetap bisa akses obatnya.

MEMBACA  Apple akan membayar $95 juta untuk menyelesaikan kasus mendengarkan Siri

Cerita Lanjut

Ardelyx yakin XPHOZAH punya potensi jangka panjang, dengan perkiraan penjualan puncak lebih dari $750 juta. Selain itu, setelah tenapanor disetujui di Cina untuk hiperfosfatemia, perusahaan dapat pembayaran $5 juta dari mitra Fosun Pharma.

Meski pendapatan tumbuh cepat, perusahaan masih rugi. Pengeluaran R&D naik jadi $14,9 juta, menunjukkan aktivitas pengembangan terus berjalan. Mereka laporkan rugi bersih $41,1 juta, atau $0,17 per saham. Kerugian ini wajar untuk perusahaan biotek yang sedang berkembang, tapi profitabilitas penting untuk tetap kompetitif. Pertumbuhan pendapatan, terutama dari XPHOZAH, akan kunci untuk kurangi kerugian. Ardelyx tutup Q1 dengan $214 juta kas dan investasi jangka pendek, cukup untuk jalankan strategi bisnisnya.

Analis prediksi pendapatan Ardelyx naik 9,2% di 2025, lalu 32,8% di 2026. Mereka juga ramal perusahaan bakal untung $0,05 per saham di 2026.

Secara keseluruhan, analis Wall Street kasih rating "Strong Buy" untuk saham Ardelyx. Dari 12 analis, 10 kasih "Strong Buy", 1 "Moderate Buy", dan 1 "Hold". Harga target rata-rata $10,73 artinya saham ini bisa naik 139%. Dengan target tertinggi $15, potensi kenaikannya bisa sampai 234%.

www.barchart.com

Meski belum untung, pertumbuhan pendapatan dua digit dan pangsa pasar yang melebar di area dengan kebutuhan tinggi menunjukkan Ardelyx semakin solid. Potensi penjualan puncak miliaran dolar untuk IBSRELA dan XPHOZAH tunjukkan perusahaan ini sedang bertransisi dari biotek klinis menjadi pemain bisnis di terapi pencernaan dan ginjal. Kalau terus kembangkan portofolio dua produknya, return 10x mungkin dalam lima tahun ke depan. Tapi, saham ini cocok untuk investor jangka panjang yang tahan risiko.