Saham Embraer Brasil Anjlok, Analis Peringatkan Dampak Tarif Trump

SAO PAULO (Reuters) – Saham pembuat pesawat Brasil, Embraer, turun tajam pada hari Kamis setelah Presiden AS Donald Trump bilang dia akan kenakan tarif 50% untuk semua impor dari negara Amerika Selatan itu.

Analis memperingatkan bahwa produsen pesawat terbesar ketiga di dunia ini, yang punya pasar besar di AS untuk pesawat eksekutif dan jet regionalnya, akan menjadi salah satu perusahaan paling terdampak tarif ini.

Saham Embraer di bursa Sao Paulo anjlok sampai 8% karena berita ini, sebelum sedikit pulih ke level turun 5%. Embraer jadi penurunan terbesar di indeks saham Bovespa Brasil, yang turun 0,7%.

Pesawat E1 Embraer adalah tulang punggung penerbangan regional AS, dengan SkyWest baru saja pesan 60 pesawat E175. Permintaan untuk pesawat bisnisnya juga kuat di AS, di mana Embraer punya lini perakitan.

Analis Itau BBA bilang 60% pendapatan Embraer dari Amerika Utara, di mana tiga perempatnya bisa kena tarif. Mereka perkirakan dampak potensial $150 juta ke laba Embraer sebelum bunga dan pajak (EBIT) dari Agustus sampai Desember.

Pesawat termasuk impor utama AS dari Brasil, bersama minyak, produk baja, kopi, dan jus jeruk.

“Meski kami lihat pengumuman Trump lebih sebagai alat tawar, kami perkirakan kekhawatiran investor tetap tinggi mengingat dampak besar tarif impor 50% untuk barang Brasil terhadap Embraer,” kata analis XP.

Perakitan pesawat bisnis Embraer selesai di Florida, tapi sebagian komponennya dateng dari Brasil, kata mereka. Tarif ini juga bisa pengaruhi permintaan pesawat E1 di tengah lingkungan inflasi untuk pesawat, tambah XP.

Saham Embraer masih naik lebih dari 30% sejak awal tahun, setelah melonjak 150% tahun lalu. Sahamnya capai rekor tertinggi awal bulan ini, didorong permintaan global yang kuat buat pesawatnya.

MEMBACA  Cara Home Depot Mempersiapkan Karyawan untuk Berinteraksi dengan Agen ICE

(Laporan oleh Gabriel Araujo; Penyuntingan oleh Paul Simao)