Saham Bangkit Kembali Setelah Trump Buka Peluang Perundingan Perdagangan

Gambar double exposure dengan grafik bisnis dan distrik finansial kota megapoliss oleh Golden Dayz via Shutterstock

Indeks S&P 500 ($SPX) (SPY) ditutup naik +0.14% Senin ini, sementara Dow Jones Industrials ($DOWI) (DIA) naik +0.20%, dan Nasdaq 100 ($IUXX) (QQQ) naik +0.33%. Futures E-mini S&P September (ESU25) juga naik +0.14%, serta Nasdaq E-mini September (NQU25) naik +0.30%.

Pasar saham sempat turun di awal sesi tapi akhirnya pulih dan tutup lebih tinggi. Pemulihan ini dipicu oleh komentar Presiden Trump yg bilang dia terbuka untuk negosiasi dagang lebih lanjut, termasuk dengan Uni Eropa.

Awalnya saham turun setelah Trump ancam naikkan tarif impor untuk mitra dagang AS. Dia bilang AS akan kenakan tarif 30% untuk impor dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus. Ini lanjutan dari pengumuman Kamis lalu tentang kenaikan tarif untuk produk Kanada dari 25% jadi 35% mulai 1 Agustus.

Saham juga terdampak karena Trump tegaskan tidak akan perpanjang kebijakan tarif khusus negara yg mulai berlaku 1 Agustus. Minggu lalu, dia juga kenakan tarif 50% untuk impor tembaga dan ancam tarif 200% untuk perusahaan farmasi yg tidak pindah produksi ke AS dalam setahun. Meski AS hampir capai kesepakatan dagang dengan India, Trump tetap akan kenakan tarif 10% untuk produk India karena keanggotaannya di BRICS, yg dia anggap merugikan AS.

Komentar hawkish dari Presiden Cleveland Fed, Beth Hammack, juga tekan saham dan obligasi. Dia bilang perlu lihat inflasi turun lebih dulu sebelum dukung pemotongan suku bunga.

Berita dagang dari China lebih baik dari ekspektasi, jadi faktor positif buat pertumbuhan ekonomi global. Ekspor China Juni naik +5.8% y/y, lebih tinggi dari perkiraan +5.0%. Impor juga naik +1.1% y/y, lebih baik dari prediksi +0.3%.

MEMBACA  Penjualan Toyota bulan September turun 7% akibat recall dan persaingan di China.

Harga Bitcoin (^BTCUSD) terus melonjak dan naik lebih dari +1% ke rekor baru. Ini karena DPR AS akan bahas aturan yg mendukung agenda crypto-friendly Trump. Komite Jasa Keuangan DPR AS sebut minggu ini sebagai "Crypto Week", dan ada rapat tentang kebijakan crypto pada 16 Juli.

Pasar minggu ini akan fokus pada berita tarif atau kesepakatan dagang. Data CPI AS Juni diperkirakan naik jadi +1.9% y/y dari +1.7% di Mei, sementara core CPI diperkirakan naik ke +2.9% y/y. PPI final demand Juni diperkirakan turun ke +2.5% y/y. Fed juga akan rilis Beige Book Rabu ini.

Musim laba mulai pekan ini dengan laporan bank-bank besar. Prediksi laba Q2 untuk perusahaan S&P 500 hanya naik +2.8% y/y, kenaikan terkecil dalam 2 tahun. Hanya 6 dari 11 sektor S&P 500 yg diperkirakan naik.

Pasar saham luar negeri Senin beragam. Euro Stoxx 50 turun -0.23%, Shanghai Composite China naik +0.27%, dan Nikkei 225 Jepang turun -0.28%.

Obligasi 10 tahun AS (ZNU25) naik +1.5 ticks. Yield-nya naik +1.6 bp ke 4.425%. Obligasi sempat turun karena kekhawatiran inflasi akibat tarif Trump, tapi pulih setelah harga minyak WTI anjlok -2%.

Kom