Robert Kiyosaki Kritik Balik Arah Warren Buffett Soal Emas dan Perak, Prediksi Jatuhnya Pasar

Robert Kiyosaki, seorang edukator finansial, merasa khawatir dengan dukungan terbaru Warren Buffett terhadap investasi emas dan perak. Dia beri tanda bahwa mungkin akan ada crash di pasar saham.

Dalam sebuah post di X, Kiyosaki menyatakan kekagetan atas ketertarikan Buffett yang baru ini pada logam mulia. Buffett, CEO Berkshire Hathaway yang akan pensiun, sudah lama dikenal sebagai kritikus investasi emas dan perak sejak dia memimpin perusahaan itu di tahun 1970.

Kiyosaki lihat dukungan Buffett ini, di tengah harga yang naik dan risiko geopolitik, sebagai sinyal bahwa pasar saham dan obligasi akan jatuh.

Dalam sebuah wawancara CNBC tahun 2011, Buffett sebut emas sebagai aset yang untung dari ketakutan pasar, bukan dasar ekonomi yang kuat. Dia bilang harganya terutama didorong perasaan investor, dan permintaan serta harganya biasanya naik saat masa tidak pasti, lalu turun lagi setelah kepercayaan investor stabil.

Berbeda dengan pandangannya yang lama, Berkshire Hathaway sempat masuk ke sektor emas saat pandemi 2020. Tapi, saham ini hampir seluruhnya dijual lagi pada akhir tahun itu.

Analis bilang kenaikan harga emas disebabkan banyak faktor, termasuk dollar AS yang lemah, inflasi, tarif perdagangan, dan ketidakpastian politik karena kemungkinan pemerintah AS tutup.

Perubahan sikap Buffett ini terjadi bersamaan dengan kekhawatiran inflasi untuk ekonomi AS, membuat investor cari perlindungan dari penurunan nilai mata uang dan risiko geopolitik.

Perubahan strategi investasi Buffett ini penting diperhatikan mengingat dia lama sekali skeptis terhadap logam mulia. Perubahan ini, ditambah dengan kondisi ekonomi sekarang, telah meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas pasar saham dan obligasi. Komentar Kiyosaki menggema kekhawatiran ini, dan menyarankan investor untuk bersiap menghadapi kemungkinan gejolak pasar.

MEMBACA  Petunjuk Wordle NYT Hari Ini, Jawaban dan Bantuan untuk 19 Januari, #1310

Kenaikan harga emas, yang didorong banyak faktor, semakin menekankan perlunya investor untuk tetap waspada dan diversifikasi portofolio investasi mereka untuk mengurangi risiko.