Mengikuti sidang di Kongres akhir bulan lalu, Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr. berbicara tentang pentingnya alat kesehatan yang bisa dipakai (wearables).
“Orang bisa mengontrol kesehatan mereka sendiri. Mereka bisa lihat efek makanan terhadap kadar gula, detak jantung, dan metrik lain saat dimakan,” katanya, merujuk slogan agenda “Make America Healthy Again” (MAHA). “Kami percaya wearables adalah kunci untuk agenda MAHA.”
RFK Jr. bahkan memberikan prediksi besar soal industri wearables senilai $80 miliar, termasuk pasar monitor gula darah $13 miliar.
“Visi saya, dalam empat tahun, semua orang Amerika akan pakai wearables,” ujarnya.
Namun, dia kemudian mengklarifikasi pernyataannya ke Axios minggu ini: “Wearables tidak cocok untuk semua orang karena masalah biaya dan privasi.”
Sejak memimpin Kementerian Kesehatan, dia melakukan banyak perubahan staf dan mendukung klaim palsu tentang vaksin. Tapi, pencegahan penyakit kronis tetap jadi prioritasnya.
Wearables seperti cincin tidur dan monitor gula semakin populer seiring minat pada kesehatan preventif. Alat ini melacak detak jantung, gula darah, dan tanda vital lain. Dengan antrian rumah sakit yang lama, orang lebih memilih memantau kesehatan sendiri.
“Kami yakin ada perubahan besar dalam cara orang mengelola kesehatan mereka. Mereka akan lebih mandiri,” kata Tom Hale, CEO Oura, pekan lalu.
RFK Jr. juga mengumumkan kampanye iklan besar tentang kesehatan preventif, yang pasti termasuk wearables.
Tapi, pertanyaan utama adalah bagaimana membuat wearables terjangkau dan melindungi privasi. Pakar khawatir soal kebocoran data, karena perusahaan tech tidak tunduk pada aturan privasi seperti rumah sakit. Selain itu, wearables hanya efektif jika orang mau ubah kebiasaan.
Mengenai masalah biaya, menteri mengatakan, “Kami sedang cari cara agar biayanya bisa ditanggung.”