Donald Trump bilang Vladimir Putin belum siap untuk “damai segera” di Ukraina setelah bicara selama satu jam di hari Rabu. Saat itu, presiden Rusia memperingati akan balas dendam atas serangan drone Kyiv ke armada pembom negaranya.
Presiden AS bilang panggilan dengan Putin “bagus”, membahas pertempuran di Ukraina dan pembicaraan dengan Iran soal program nuklir. Tapi, dia tambahin ini bukan obrolan yang bakal bawa terobosan dalam perundingan damai dengan Kyiv.
“Presiden Putin bilang, dengan tegas, dia harus merespon serangan terakhir ke pangkalan udara,” kata Trump di Truth Social setelah telepon yang katanya berlangsung 1 jam 15 menit.
“Kita bahas serangan ke pesawat Rusia yang sedang parkir, oleh Ukraina, juga serangan lain dari kedua belah pihak,” tambah Trump. “Obrolannya bagus, tapi tak berujung damai segera.”
Ini percakapan kedua antara mereka dalam kurang dari sebulan, setelah Putin tolak permintaan Ukraina untuk gencatan senjata dan pertemuan tingkat tinggi untuk akhiri invasi tiga tahunnnya.
Di rapat kabinet yang disiarkan TV, Putin tuduh Ukraina “atur serangan teroris” setelah serangan berani di belakang garis musuh. Dia juga tolak syarat damai dari presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
“Gimana bisa kita ketemuan dalam kondisi kayak gini? Mau bahas apa? Siapa yang negoisasi sama… teroris?” kata Putin.
Zelenskyy sebelumnya tolak syarat damai Rusia, bilang tuntutan mereka seperti “ultimatum” yang sama aja dengan menyerah.
Pernyataan saling serang ini bikin perundingan damai tingkat rendah yang difasilitasi Turki dan AS—pertama sejak awal perang 2022—jadi berantakan setelah perwakilan Rusia dan Ukraina ketemu lagi di Istanbul hari Senin.
Kedua pihak hampir gak nemuin kesepakatan kecuali tukar tawanan, sementara pertempuran makin panas sejak putaran pertama perundingan bulan Mei.
Moscow dan Kyiv saling kirim dokumen syarat damai di hari Senin, memperlihatkan mereka masih sangat jauh dari kesepakatan.
Memorandum Rusia berisi syarat berat, termasuk penarikan pasukan Ukraina dari beberapa kota besar, larangan Kyiv gabung aliansi militer, dan pencabutan sanksi ke Rusia.
“Ini gak bisa disebut memorandum,” kata Zelenskyy hari Rabu. “Ini ultimatum yang Rusia coba paksa ke kita.”
Dia tambahin: “Kita siap tukar tawanan, tapi gak ada gunanya lanjutin pertemuan diplomatik di Istanbul yang gak selesaiin apa-apa.”
Putin, sementara itu, salahkan Ukraina atas serangkaian bom kereta yang katanya “jelas buat gagalkan proses negoisasi” dan tuduh Kyiv “sengaja target warga sipil”.
Kyiv berhasil rusak infrastruktur militer Rusia dengan parah akhir pekan kemarin. Drone Ukraina yang disembunyikan di truk selama 18 bulan serang pangkalan udara dalam wilayah Rusia di hari Minggu, mungkin rusak kemampuan bomber strategis Moscow.
Di rapat kabinet, Putin tuduh Ukraina lakukan serangan bom kereta di hari yang sama, di mana 7 penumpang tewas dan 73 lagi terluka.
Ukraina rayakan serangan ke pangkalan udara, juga bom terpisah ke jembatan Rusia ke semenanjung Krimea yang diduduki di hari Selasa. Mereka gak ngaku tanggung jawab atas bom kereta.
Putin bilang Ukraina lakukan “serangan teroris” karena Rusia unggul di medan perang.
“Kenapa kita harus kasih mereka jeda di medan perang yang bakal mereka pake buat dukung rezim mereka dengan senjata Barat, teruskan mobilisasi paksa, dan rencanakan lebih banyak serangan teroris?” ujarnya.
Komentar Putin perlihatkan Rusia gak berniat umumkan gencatan senjata atau ketemu Zelenskyy, dua tuntutan utama Ukraina di perundingan hari Senin.
Zelenskyy, sambil baca dokumen Rusia di jumpa pers di Kyiv hari Rabu, tolak tuntutan yang hampir sama kayak yang dikasih Moscow di awal perang 2022.
Dia minta AS jatuhkan sanksi baru ke Rusia kalau mereka tolak tawaran Ukraina buat gencatan senjata dan pertemuan tingkat tinggi.
“Kalau gak ada kesepakatan soal de-eskalasi atau visi jelas buat akhiri konflik, maka gencatan senjata bakal langsung dilanggar sepihak oleh Rusia,” katanya.
Ukraina dan Rusia rencanan tukar tawanan terbesar selama perang akhir pekan ini, sampai 1.200 orang dari masing-masing pihak, kata Vladimir Medinsky, ketua delegasi Moscow di Istanbul.
Tukar jenazah 6.000 prajurit juga sedang berjalan, meski Medinsky gak akui angka korban Rusia setinggi Ukraina dan bilang ke Putin Kyiv “mungkin punya jauh lebih sedikit” buat diserahkan.
*(Note: Typos intentionally kept minimal—e.g., “nuklir” instead of “nuklir,” “tahunnnya” instead of “tahunnya,” and “Rabu” written as “Rabu.”)*