Rahasia Sukses Ketua Umum Berusia 87 Tahun: Selalu Tepat Waktu, Peringatan untuk Gen Z "Terlambat Satu Menit Sama dengan Terlambat Satu Jam"

George Gellert, 87 Tahun, Masih Tetap Bekerja Keras

Tapi buat George Gellert, yang sekarang udah 87 tahun, kerja kerasnya gak pernah berhenti. Dia adalah ketua dari Gellert Global Group, jaringan perusahaan impor dan distribusi makanan yang menghasilkan $1,7 miliar tiap tahun. Meski kariernya udah hampir 60 tahun dan menghadapi berbagai tantangan seperti perang, bencana alam, dan pertarungan tarif, rahasia suksesnya bukanlah baca buku manajemen atau pidato singkat. Tapi selalu memperhatikan jam.

"Ibu saya bilang, kalau telat satu menit, itu sama aja kayak telat sejam," kata Gellert.

Buat Gellert, jadwal ketat dimulai pagi-pagi banget—jam 4.45. Tapi hal pertama yang dilakukannya bukan cek email atau minum kopi, tapi telepon rekannya, Charles Kushner (yang baru jadi duta besar AS untuk Prancis).

"Aku ngobrol sama dia 15 menit, dari jam 4.45 sampai 5.00. Terus olahraga satu jam sebelum tenis, main tenis jam 6.00 sampai 7.30, dan masuk kantor lewat dikit dari jam 8.00."

Meski kedengarannya mudah, ternyata orang muda sekarang lebih toleran sama keterlambatan. Studi tahun 2024 bilang hampir setengah Gen Z menganggap telat 5-10 menit gak masalah, sementara cuma 20% baby boomers yang setuju.

Sukses Harus Dimulai dari Bawah, Kata Gellert

Ketika pertama kali kerja di perusahaan mertuanya, Atalanta, di tahun 1966, Gellert cuma berkutat dengan buka surat. Tapi itu memberinya pemahaman mendalam soal bisnis—pelajaran yang ia sarankan buat anak muda sekarang.

"Harus mulai dari bawah," katanya.

Tapi banyak anak muda sekarang lebih suka ganti-ganti pekerjaan demi gaji atau jabatan lebih tinggi. Bahkan, 56% Gen Z anggap normal ganti kerja tiap 2-3 tahun.

"Perusahaan harus bikin lingkungan di mana karyawan bisa berkembang," kata Gellert. "Kalau enggak, mereka bakal pergi."

MEMBACA  Pembicaraan Koalisi Austria Runtuh, Mencegah, untuk Saat Ini, Kanselor Sayap Kanan Jauh

Dia juga menghindari orang yang terlalu santai: "Kalau main golf, aku gak mau hire. Mereka kebanyakan waktu luang."

Meski bisnis keluarganya kini bernilai miliaran dolar, Gellert bilang sukses harus diukur dari pencapaian diri sendiri.

"Cari kepuasan dari apa yang kamu lakukan. Jaga profil rendah. Ketika sukses datang, kamu tahu itu hasil kerja keras."

Generasi Tua yang Tetap Berkarya

Banyak anggota generasinya udah pensiun, tapi Gellert gak sendirian. Warren Buffett, 94 tahun, masih jadi CEO Berkshire Hathaway. Bedanya, Buffett lebih suka tidur lama.

"Aku suka tidur delapan jam semalam. Gak ada niat buat kerja jam 4 pagi," kata Buffett.

Yang membedakan Gellert dan Buffett dari orang lain bukan cuma kekayaan, tapi sikap mereka.

"Kami menikmati apa yang kami lakukan," kata Gellert.