Rahasia di Balik Keputusan Warren Buffett Memimpin Berkshire di Usia 90-an

Warren Buffett baru saja berumur 95 tahun dan dia umumkan pensiun dari jabatannya sebagai CEO Berkshire Hathaway Inc. (NYSE: BRK).

Keputusan pensiun Buffett ini bikin banyak orang debat. Mereka bahas alasannya kenapa dia kerja sampai umur tua dan kenapa sekarang memilih untuk berhenti.

Banyak pengamat industri percaya kalo pekerjaan Buffett sangat terkait dengan identitas dirinya sendiri dan memberikan dia tujuan hidup.

Seorang penulis buku, Kerry Hannon, bilang ke Insider bahwa Buffett merasa “bersemangat dan kuat karena kemungkinan-kemungkinan dari pekerjaannya.”

Selama Buffett jadi CEO, perusahaannya berubah total dari pabrik tekstil yang hampir bangkrut menjadi raksasa global dengan nilai pasar $1 triliun, portofolio saham $300 miliar, dan sekitar 400.000 karyawan.

Beberapa ahli setuju bahwa passion Buffett untuk perusahaannya adalah alasan utama dia kerja sampai pertengahan 90-an.

Walaupun sangat kaya, Buffett terkenal karena kegiatan filantropinya. Dia sudah menyumbang lebih dari $60 miliar untuk amal. Dia juga mulai gerakan Giving Pledge di tahun 2010 untuk ajak orang-orang kaya menyumbangkan sebagian kekayaannya.

Tapi, mereka juga bilang bahwa meninggalnya rekan lamanya, Charlie Munger, di tahun 2023 mungkin mempengaruhi keputusannya untuk pensiun. “Di dalam hatinya, dia tau ini waktunya,” kata mereka.

Pensiunnya Buffett menandai akhir dari sebuah era untuk Berkshire Hathaway. Kepergiannya menimbulkan pertanyaan tentang masa depan dan kepemimpinan perusahaan.

Etos kerja dan sifat dermawan Buffett telah memberikan standar yang tinggi untuk penggantinya.

Pensiunnya juga menunjukkan perubahan di dunia perusahaan, di mana CEO sekarang lebih mementingkan keseimbangan kerja-hidup dan mempertimbangkan pensiun di usia yang lebih muda.

MEMBACA  Dolar Menguat Didorong Sinyal Hawkish dari Powell